Categories: Pasar Modal

BEI Siap Fasilitasi UKM Daerah Listing di Bursa

Pada dasarnya filosofi dari keberadaan bursa saham adalah untuk memobiliasasi dana bagi perusahaan besar maupun kecil. Rezkiana Nisaputra

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana akan segera membentuk papan pengembangan kedua yang nantinya akan diisi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor usaha kecil dan menengah (UKM), baik di Jakarta maupun daerah.

Pernyataan tersebut seperti disampaikan Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, di Jakarta, Senin, 7 September 2015. “Saat ini bursa sedang bekerja. Berikan saya kesempatan. Sebentar lagi bursa akan mampu memfasilitasi perusahaan belum besar atau start-up company,” ujarnya.

Menurutnya, perusahaan belum besar itu, nantinya bukan hanya yang berasal dari DKI Jakarta, tetapi bisa juga yang dari Papua hingga Nanggroe Aceh Darussalam. “Saya tidak setuju menyebut perusahaan belum besar itu UKM, karena UKM itu bahasa politik,” tukas Tito.

Dia menjelaskan, bahwa pada dasarnya filosofi dari keberadaan bursa saham adalah untuk memobiliasasi dana bagi perusahaan besar maupun kecil. Menurutnya hal tersebut juga pernah disampaikan oleh mantan Presiden Soeharto dalam pidatonya pada 10 Agustus 1977 silam.

Lebih lanjut Tito mengungkapkan, berdasarkan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 melalui pasal 33 ayat 4 memberikan mandat bahwa, pengelolaan sumber daya alam (SDA) harus kembali dalam bentuk kesejahteraan bagi rakyat.

“Saya pernah complain ke Pak Presiden (Jokowi) bahwa ada banyak perusahaan yang asetnya di kita dan sumber dayanya di kita, tetapi listed di luar negeri. Itu ada 16 perusahaan yang akan saya kejar supaya mencatatkan di bursa kita,” ucap Tito.

Dengan demikian, kata dia, dengan adanya pencatatan saham di BEI oleh perusahaan yang telah mengelola sumber daya alam nasional, maka akan memunculkan pemerataan pendapatan melalui kepemilikan.

“Ini kuncinya kita perlu keberpihakan pemerintah juga. Bursa harus mampu memfasilitasi perusahaan-perusahaan belum besar itu untuk memobilisasi dana jangka panjang dari bursa,” tegasnya.

Sementara Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida pernah mengatakan, bahwa pihaknya tengah mengkaji pembentukan papan pengembangan kedua untuk UKM.

Dia menyebutkan, OJK akan membuat aturan terkait penambahan papan pengembangan tersebut. “Saat ini UKM kesulitan mengakses dana, sehingga mereka perlu alternatif di pasar modal,” papar Nurhaida. (*)

Apriyani

Recent Posts

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

14 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

17 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

18 hours ago

Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More

22 hours ago

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

1 day ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

2 days ago