“Pasar Modal Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang positif yang terlihat dari volume perdagangan, nilai transaksi dan frekuensi transaksi. Sesuai dengan target Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2020 menuju Pasar Modal dengan nilai transaksi dan jumlah emiten terbesar di ASEAN, salah satu program yang berpotensi mempercepat pencapaian target tersebut adalah dengan mengakselerasi jumlah perusahaan tercatat,” kata Tito di Kuta, Bali, Jumat, 10 Maret 2017.
Tito mengungkapkan, peningkatan jumlah perusahaan tercatat diharapkan akan berkolerasi positif terhadap pertumbuhan nilai transaksi perdagangan Efek di Pasar Modal Indonesia.
Acara Underwriting Network 2017 sendiri dihadiri oleh underwriter, dan investor institusi termasuk manajemen investasi, asuransi, modal ventura, dan dana pensiun. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - PT Kredivo Finance (Kredivo) tengah mengintip peluang pembayaran buy now pay later (BNPL)… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) pada hari ini (16/10) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) menekankan merchant pengguna sistem pembayaran QRIS untuk tidak menambah biaya… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih akan membuka… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menerapkan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS sebesar 0 persen untuk… Read More
Lombok - PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) menyatakan akan terus mengembangkan transaksi pembayaran elektronik Quick… Read More