Bursa Efek; Tawarkan investasi legal. (Foto: Budi Urtadi)
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) 9 saham emiten yang ada di papan perdagangan. Perpanjangan suspensi tersebut dilakukan karena ke 9 emiten tersebut belum menyampaikan laporan keuangan kuartal I atau sudah menyampaikan laporan keuangan namun belum membayar denda sebagaimana diatur Bursa.
“Berdasarkan pantauan kami hingga tanggal 29 Juli 2018, ad 9 perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangan yang berakhir pe 31 Maret 2018 atau belum melakukan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut,” ujar P.H. Kepala Divisi Penilaian Perusahaan I BEI, Rian Ardhi Redhite dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, 30 Juli 2018.
Menurut Rian, ada 6 perusahaan yang belum menyampaikan laporan keuangan kuartal I 2018. Ke 6 perusahaan tersebut yakni, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), PT Capitaline Investment Tbk (MTFN), PT Truba Alam Menunggal Engineering Tbk (TRUB), PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM) dan PT Evergreen Invesco Tbk (GREN).
Sementara itu, ada 3 emiten yang sudah menyampaikan laporan keuangan tapi belum membayar denda seperti PT Bara Jaya Internasional Tbk (ATPK), PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) dan PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI).
Tercata, dari 9 perusahaan hanya saham CANI yang sebelumnya masih aktif diperdagangkan. Dimana, 8 perusahaan lainnya memang sudah disuspensi namun karena belum memenuhi ketentuan maka Bursa memutuskan untuk memperpanjangnya.
“Bursa melakukan penghentian sementara perdagangan efek di pasar reguler dan pasar tunai sejak sesi I perdagangan efek tanggal 30 Juli 2018 untuk CANI. Kami juga perpanjang ke 8 perusahaan lainnya,” pungkas Rian. (*)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More