Pasar Modal

BEI Optimistis IHSG Mampu Tembus Level 7.300 di 2024, Ini Faktor Pendorongnya

Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2024 mampu melampaui pencapaian IHSG tertinggi pada 2023 di level 7.318.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Divisi Riset BEI, Verdi Ikhwan, dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal secara virtual di Jakarta, 13 Desember 2023.

“Melihat dari kondisi yang ada rasanya sih kalau menurut saya rekor yang pernah kita capai di 2023 sebesar 7.300-an itu di tahun 2024 optimis bisa dilalui,” ucap Verdi.

Baca juga: Rata-Rata Nilai Transaksi Harian Turun 28,3 Persen, BEI Ungkap Penyebabnya

Verdi menambahkan, terdapat beberapa peluang yang menjadi sentimen positif pergerakan pasar saham di Indonesia. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi domestik yang diproyeksikan dapat tumbuh di angka 5 persen.

“Kalau dari segi opportunity kami melihat bahwa pangsa pertumbuhan ekonomi domestik kita itu masih bagus tahun 2024 nanti itu ditargetkan 5 persen,” imbuhnya.

Selain itu, adanya tahun pemilihan umum (pemilu) di 2024 juga menjadi peluang dari pergerakan IHSG. Ini dikarenakan secara historis pergerakan indeks saham selama masa pemilu di tiga periode sebelumnya relatif tidak terpengaruh.

“Kita melihat bahwa pergerakan indeks ekuitas transaksi itu relatif tidak berpengaruh bahkan setelah pemilu selesai itu market cenderung mengalami rebound atau pertumbuhan aktifitasnya mulai ramai,” ujar Verdi. 

Baca juga: OJK Targetkan Penghimpunan Dana di Pasar Modal 2024 Tembus Rp200 Triliun

Adapun, peluang lain untuk pergerakan IHSG di tahun depan adalah adanya beberapa proyek investasi pemerintah yang turut memiliki dampak positif terhadap perekonomian. Di antaranya proyek strategis nasional (PSN), pengembangan strategis nasional, pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) Indonesia, dan hilirisasi industri. 

Lalu, faktor pendorong lainnya adalah jumlah investor pasar modal diperkirakan akan terus bertambah. Ini akan berdampak positif pada peningkatan likuiditas pasar dan pertumbuhan pasar modal secara umum, serta implementasi UU PPSK.

Kemudian, dibukanya kembali perekonomian Tiongkok, telah memberikan kontribusi positif terhadap iklim investasi di Indonesia. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

3 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

3 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

17 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

17 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

17 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

18 hours ago