BEI Kantongi IPO 39 Perusahaan, Nilainya Tembus Rp5,87 Triliun

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan telah berhasil mencatatkan 39 perusahaan melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) dengan perolehan dana Rp5,87 triliun per 29 November 2024.

Di periode yang sama, BEI juga mencatat ada 25 perusahaan yang saat ini antre di pipeline BEI untuk melakukan IPO.

“Sampai dengan 29 November 2024 telah tercatat 39 Perusahaan yang
mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp5,87 triliun. Hingga saat ini, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ucap Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna dikutip 2 Desember 2024.

Baca juga: BEI Ungkap Ada 3 Perusahaan Jumbo akan IPO Akhir Tahun Ini

Di sisi lain, BEI pada bulan ini masih akan kedatangan dua perusahaan dari sektor yang berbeda, yakni PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) calon emiten yang berasal dari sektor energi. Lalu, satu perusahaan lainnya berasal dari sektor barang konsumen non-primer, yaitu PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY).

Dari sisi besaran aset, terdapat 17 perusahaan dengan aset skala besar. Kemudian, enam perusahaan dengan aset skala menengah, dan sisanya dua perusahaan dengan aset skala kecil.

Lalu, dengan adanya 25 perusahaan yang antre IPO di BEI, sektor konsumer non-siklikal, masih mendominasi pipeline. Rinciannya, terdapat lima perusahaan atau mengisi porsi antrean IPO sebanyak 20,0 persen.

Selanjutnya, diikuti oleh sektor energi yang mengisi porsi pipeline sebanyak 16,0 persen atau terdapat empat perusahaan. Di sisi lain, sektor konsumer siklikal, sektor keuangan, sektor industrial dan sektor properti, masing-masing mengisi porsi pipeline 12,0 persen atau terdapat tiga perusahaan.

Baca juga: BEI Ungkap 3 Tantangan dan Peluang bagi Pasar Modal Syariah, Begini Penjelasannya

Kemudian, sisanya, dari sektor kesehatan terdapat dua perusahaan. Dilanjutkan dengan sektor bahan baku dan sektor transportasi yang masing-masing tercatat sebanyak satu perusahaan. Sementara, dari sektor properti dan sektor teknologi masih belum terdapat perusahaan yang masuk ke pipeline IPO.

Adapun, untuk pipeline aksi korporasi atau right issue per 29 November 2024 telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang melakukan penerbitan right issue dengan total Rp34,42 triliun.

Sementara, untuk pipeline obligasi telah diterbitkan 124 emisi dari 65 penerbit efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun sebesar Rp116,6 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

53 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

59 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

4 hours ago