Pasar Modal

BEI Ingin Harga Saham IPO Lebih Objektif, Seperti Ini Mekanismenya

Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya menginginkan bahwa harga saham melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dilakukan secara objektif, serta berkoordinasi dan kerja sama dengan berbagai pihak.

Di mana, BEI mewajibkan Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk mempublikasikan Equity Research Report atas Perusahaan baru tercatat yang dibawanya tersebut sekurang-kurangnya dua kali dalam periode 12 bulan sejak Perusahaan mulai tercatat di Bursa. 

Hal ini dikarenakan, pembentukan harga selama ini dilakukan dengan proses bookbuilding atau penawaran awal yang masih mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 41 Tahun 2020.

Baca juga: Waduh! BEI Bakal Buka-Bukaan Soal Emiten yang Belum Penuhi Saham Free Float

Dalam hal ini, Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa, proses bookbuilding tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan minat beli dari calon investor pada rentang harga yang sudah ditentukan.

“Dari semua minat yang masuk dari investor akan terbentuk kurva permintaan, dari kurva permintaan inilah perusahaan bersama dengan penjamin emisi akan menentukan berapa harga yang akan ditentukan sebagai harga IPO. Dengan demikian penentuan harga IPO juga ditentukan dari besarnya minat calon investor dalam periode bookbuilding ini,” ucap Nyoman dalam keterangannya dikutip, 6 Januari 2024.

Di samping itu, dirinya menambahkan bahwa, proses IPO saat ini pada dasarnya telah melalui analisa dan riset yang dapat mencerminkan nilai perusahaan di masa kini dan masa akan datang. Hanya saja, analis dan riset tersebut sifatnya masih terbatas.

Baca juga: Tren Saham BRIS Menguat, Masuk Jajaran Top 5 Bank dengan Kenaikan Tertinggi

“Dengan kewajiban mendokumentasikan hasil analisa dan riset dalam bentuk Equity Research Report ini, diharapkan dapat menjadi rujukan yang resmi dalam menilai harga yang wajar bagi suatu saham,” imbuhnya.

Adapun, Equity Research Report tersebut juga menjadi salah satu langkah BEI dalam meningkatkan perlindungan kepada investor dan meningkatkan edukasi kepada publik mengenai dasar penilaian harga saham perusahaan yang baru tercatat. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

8 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

9 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

10 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

12 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

17 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

18 hours ago