BEI Dorong Masyarakat Melek Pasar Modal Syariah Lewat Sharia Investment Week 2025

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menggelar Sharia Investment Week (SIW) 2025. Ini merupakan ajang literasi pasar modal syariah yang digelar mulai 19 Juni hingga 21 Juni 2025. 

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan pasar modal syariah Indonesia telah berkembang dengan pesat dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yang ditandai oleh sebanyak 61,8 persen kapitalisasi pasar berasal dari indeks saham syariah.

“Saat ini 61,8 persen kapitalisasi pasar kita adalah dari saham dalam indeks saham syariah. 55,1 persen dari saham atau nilai transaksi harian adalah dari saham yang masuk dalam daftar saham syariah. Jumlah investor tumbuh hampir dua kali lipat,” ucap Jeffrey dalam sambutannya di Jakarta, 19 Juni 2025.

Baca juga: Asuransi Syariah Makin Dilirik, OJK Ungkap Potensi Besarnya di Indonesia

Jeffrey menuturkan, SIW 2025 yang ditargetkan dikunjungi 5.000 peserta ini mengusung konsep tema teater dan bioskop. Dengan konsep tersebut, diharapkan para peserta dapat terhibur dan terinspirasi, serta menjadikan pasar modal syariah sebagai pilihan utama dalam berinvestasi.

“Nanti setelah ini menyaksikan acaranya Bapak, Ibu akan terhibur dan terinspirasi. Bedanya kalau di bioskop Bapak, Ibu akan menonton karya fiksi. Di sini yang akan kita saksikan adalah karya nyata,” imbuhnya.

“Dan kalau yang di luar sana sedang tren film Mission Impossible. Di sini yang akan kita putar adalah Mission Possible. Dengan ikhtiar kita bersama, Bapak, Ibu, kita akan melihat pasar modal syariah Indonesia yang jauh lebih baik lagi ke depan,” ujar Jeffrey.

Sementara, Kepala Direktorat Pengembangan Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Evy Junita menyambut baik kegiatan SIW 2025 karena dapat meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Baca juga: Aliran Dana Asing Masuk Rp196,63 Miliar, Saham ANTM dan BBCA Paling Banyak Diborong

“Jadi memang kami sangat mengharapkan seluruh pemangku kepentingan, kemudian industri dan pelaku ini sama-sama berkolaborasi secara intensif untuk bersinergi memberikan inovasi terbaiknya terkait produk dan layanan syariah,” kata Evy dalam kesempatan yang sama.

Sebagai informasi, tingkat literasi keuangan syariah pada 2024 baru mencapai sekitar 43 persen, dengan tingkat inklusinya yang baru sekitar 13 persen. Angka tersebut masih cukup jauh dengan literasi keuangan konvensional yang mencapai 66,45 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Bank Mandiri Segarkan Komisaris, Pertebal Pengawasan di Tengah Ekspansi

Poin Penting Bank Mandiri merombak jajaran Dewan Komisaris melalui RUPSLB 19 Desember 2025 dengan menunjuk… Read More

9 hours ago

Aliran Modal Asing Masuk RI Rp0,24 Triliun di Pekan Ketiga Desember 2025

Poin Penting Modal asing masuk Rp0,24 triliun ke Indonesia pada pekan ketiga Desember 2025, terutama… Read More

17 hours ago

Simak Nih! 5 Tips Jaga Keamanan Bertransaksi Digital di Momen Nataru

Poin Penting Pemerintah memproyeksikan lonjakan transaksi digital seiring tingginya aktivitas belanja masyarakat selama libur Natal… Read More

22 hours ago

Danantara Bersama BP BUMN dan BTN Kerahkan Bantuan untuk Korban Banjir Sumatra

Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More

1 day ago

Ini Komitmen Bank INA Dukung Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Bank INA dan Indomaret salurkan 250 paket nutrisi di Depok untuk mencegah stunting. Program CSR… Read More

1 day ago

Intip Gerak Saham Indeks INFOBANK15 Sepekan di Tengah Koreksi IHSG

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,10 persen ke level 8.609,55 pada Jumat (19/12). Indeks INFOBANK15… Read More

1 day ago