BEI dan OJK Susun POJK Baru untuk Eliminasi Saham di Papan Pemantauan Khusus

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut saat ini sedang melakukan persiapan bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyusun Peraturan OJK terkait dengan penyedia likuiditas atau liquidity provider (LP) saham.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan bahwa POJK tersebut diterbitkan khusus untuk saham-saham di papan pemantauan khusus yang masuk kriteria likuiditas atau kriteria tujuh.

“Itu kita juga sedang proses dengan OJK untuk penerbitan POJK tentang LP saham. Nah, kita harapkan nanti dengan terbitnya POJK LP saham itu, nanti ada anggota bursa yang bisa menjadi liquidity provider saham,” ucap Jeffrey kepada media dikutip, 22 Mei 2024.

Baca juga: Tambah Modal, MNC Asia Holding Mau Private Placement 8,6 Miliar Lembar Saham

Sehingga, kata Jeffrey, jika nantinya emiten-emiten memiliki kontrak kerja sama dengan anggota bursa terkait LP saham, maka saham-saham yang berada pada papan pemantauan khusus dapat lebih cepat dikeluarkan.

“Nah, kalau ada emiten yang punya kontrak kerjasama dengan anggota bursa LP saham, kita harapkan itu akan bisa lebih cepat dikeluarkan dari papan pemantauan khusus,” imbuhnya.

Adapun, sebelumnya BEI telah melakukan penerapan papan pemantauan khusus tahap II atau full call auction pada 25 Maret 2024 yang lalu.

Implementasi papan pemantauan khusus tahap II tersebut bertujuan untuk memberikan alternatif segmentasi papan pencatatan yang lebih sesuai dengan strategi investasi investor dan memberikan transparansi atas kondisi perusahaan.

Baca juga: Tiga Direksi CIMB Niaga Kompak Borong Saham BNGA, Segini Nilainya

Selain itu, juga bertujuan meningkatkan transaksi dan likuiditas perdagangan khususnya saham dengan frekuensi perdagangan rendah dan di harga Rp50 dengan mekanisme perdagangan khusus.

Kemudian, untuk meminimalisir pembentukan harga yang tidak wajar dan proses price discovery yang lebih sesuai untuk saham dengan likuiditas rendah. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jelang Libur Natal, IHSG Ditutup Koreksi 0,55 Persen di Level 8.537

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,55 persen ke level 8.537,91 pada perdagangan terakhir jelang libur… Read More

24 mins ago

OJK Setujui Konsolidasi 130 BPR/BPRS Sepanjang 2025

Poin Penting OJK menyetujui konsolidasi 130 BPR/BPRS sepanjang 2025, yang telah digabung menjadi 45 BPR/BPRS… Read More

33 mins ago

Danantara Indonesia dan PLN Jajaki Peluang Investasi Energi Baru Terbarukan

Poin Penting Danantara Indonesia melalui DIM menandatangani HoA dengan PLN untuk menjajaki investasi proyek energi… Read More

46 mins ago

Aturan Baru Paylater Resmi Berlaku, Ini Ketentuan dari OJK

Poin Penting OJK resmi menerbitkan POJK 32/2025 untuk mengatur penyelenggaraan Buy Now Pay Later (BNPL/paylater)… Read More

1 hour ago

Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Rp870 Miliar untuk Proyek Properti Kaltim

Poin Penting Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan sindikasi Rp870 miliar untuk proyek properti Borneo Bay… Read More

3 hours ago

OJK Optimistis Kinerja Perbankan 2026 Tetap Positif, Ini Alasannya

Poin Penting OJK optimistis kinerja perbankan 2026 tetap positif didukung tren penurunan suku bunga. Penurunan… Read More

3 hours ago