Ilustrasi papan layar pergerakan saham IHSG. (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa hingga 8 Mei 2024 telah tercatat sebanyak 36 perusahaan antre dalam pipeline BEI untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Dari 36 perusahaan tersebut didominasi oleh sektor konsumer non-siklikal sebanyak delapan perusahaan, lalu diikuti oleh sektor industrial sebanyak tujuh perusahaan, dan sektor konsumer siklikal sebanyak enam perusahaan.
Kemudian, untuk sektor properti sebanyak empat perusahaan, sektor teknologi tiga perusahaan, sementara itu sektor bahan baku, energi, dan kesehatan masing-masing dua perusahaan. Kemudian, sisanya sektor infrastruktur dan transportasi terdapat satu perusahaan.
Baca juga: Resmi IPO, MHKI Bidik Pendapatan Naik hingga 20 Persen di 2024
Sementara itu, pada pipeline IPO tersebut jika dirunut berdasarkan besaran asetnya, terdapat 22 perusahaan dengan aset skala menengah, delapan perusahaan dengan aset skala besar, dan enam sisanya dari perusahaan dengan aset kecil.
Lebih lanjut, Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, bahwa per 8 Mei 2024 BEI telah berhasil mencatatkan 24 perusahaan baru, dengan perolehan dana yang diraih Rp3,88 triliun.
“Sampai dengan 8 Mei 2024 telah tercatat 24 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp3,88 triliun. Hingga saat ini, terdapat 36 perusahaan dengan pipeline pencatatan saham BEI,” ucap Nyoman dalam keterangannya dikutip, 10 Mei 2024.
Baca juga: Melantai di Bursa, Harga Saham SOLA Naik 30 Persen
Adapun, dari sisi pipeline obligasi telah diterbitkan 37 emisi dari 27 penerbit efek bersifat utang dan/atau sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun sebesar Rp39,9 triliun pada periode yang sama.
Sedangkan, untuk pipeline aksi korporasi atau right issue per tanggal 8 Mei 2024 telah terdapat delapan perusahaan tercatat yang menerbitkan right issue dengan total nilai Rp24,17 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More