Poin Penting
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut beberapa perusahaan tercatat menyatakan keberatan terkait dengan penyesuaian perhitungan free float saham dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa (AB) BEI, Irvan Susandy, mengatakan pihaknya akan mengirimkan surat kepada MSCI pada pekan ini untuk meminta keterangan lebih lanjut.
Irvan bilang, hal pertama yang akan ditanyakan adalah mengapa kebijakan itu hanya diberlakukan untuk Indonesia. Selanjutnya, BEI akan menjelaskan free float yang dimaksud dan data-data yang BEI miliki dengan versi free float yang dirilis oleh KSEI, juga penjelasan free float dari masing-masing emiten.
Baca juga: MSCI Pertimbangkan Data KSEI untuk Hitung Free Float Saham Indonesia
“Nah ini kita juga menjelaskan beberapa hal terkait free float yang kita, pertama bagaimana kita menghitung free float. Yang kedua seperti apa kondisi free float kita. Mungkin kita akan jelaskan di dalam,” ucap Irvan kepada media di Jakarta, 3 November 2025.
Di sisi lain, Irvan menjelaskan dari jenis korporasi dan lainnya (corporate and others) tak dijelaskan secara langsung oleh MSCI terkait investor jenis seperti apa dan berapa porsi free float sahamnya.
Dari penelaahan awal BEI, kelompok investor yang dikategorikan sebagai “corporate” justru memiliki porsi free float lebih besar dibanding kelompok non-free float.
“Demikian juga others, others mungkin hampir semuanya investor others adalah free float sebenarnya sahamnya. Jadi ini menurut kita ini kita harus infokan dan luruskan ke emiten,” imbuhnya.
Baca juga: Deretan Saham Top Laggards IHSG dalam Sepekan
Sejalan dengan akan dikirimkan surat pernyataan keberatan kepada MSCI, BEI juga akan melakukan pembahasan lebih lanjut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Pertemuannya nanti kita arrange sama mereka (MSCI) dulu. Pokoknya yang penting suratnya kita kirim dulu deh. Jadi beberapa, saya dengar beberapa emiten dan ada beberapa partisipan juga akan kirim surat keberatan,” tutup Irvan. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More