Jakarta – Peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Buktinya, kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sudah di atas 60%. Belum lagi dari jumlah pelaku usaha. Berdasarkan catatan Kementerian Koperasi dan UMKM, saat ini pelaku UMKM ada 64 juta atau 99% dari total jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Ahmad Buchori, Ketua Satuan Tugas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM Otoritas Jasa Keuangan (OJK), megungkapkan, sejak OJK berdiri, pihaknya secara konsisten terus mendukung pengembangan UMKM nasional. Tidak hanya dari sisi pembiayaan, tapi juga dari sisi pembinaan dan pendampingan.
“Kami secara konsisten terus mendukung UMKM. Saat ini, salah satunya, kami sedang fokus pada KUR Klaster,” kata Buchori, dalam talkshow “UMKM TobaVaganza; Satu Dasawarsa OJK, UMKM Bangkit Ekonomi Tumbuh”, di Parapat, Sumatra Utara, Jumat (12/11).
Lebih Jauh Buchori menjelaskan, di masa pandemi, terkait dengan pemulihan ekonomi nasional dan pertumbuhan UMKM, OJK memiliki lima fokus kebijakan dalam mendorong UMKM. Pertama, perpanjangan restrukturisasi bagi debitur terdampak pandemi Covid-19 hingga 2022. Dua, mendorong kebijakan stimulus program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Tiga, mempermudah dan mempercepat akses pembiayaan.
“Kemudian, empat, digitalisasi UMKM. Dan, lima, peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen,” tukas Buchori.
Untuk digitaisasi UMKM, Buchori menambahkan, dengan digitalisasi, pelaku usaha UMKM dapat memperluas ekosistemnya, dari hulu sampai ke hilir. OJK sendiri memfasilitasi digitalisasi UMKM ini dengan menyediakan beberapa cara, yakni digitalisasi bank wakaf mikro, platform marketplace UMKMMU, dan digitalisasi proses KUR.
Di lain sisi, berdasarkan data OJK, per Agustus 2021, kredit UMKM perbankan tercatat Rp1.040,26 triliun atau tumbuh 2,39% secara tahunan. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan total kredit perbankan yang sebesar 0,90%. Sementara, dari sisi market share, kredit UMKM berkontribusi 18,43% terhadap total kredit perbankan per Agustus 2021 yang sebesar Rp5.644,52 triliun. (Ari Nugroho)
Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini… Read More
Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah mencatatkan capaian positif yang ditandai dengan… Read More
Jakarta - Pemerintah resmi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (27/12) ditutup melanjutkan pelemahannya ke… Read More
Jakarta – Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada crazy rich asal… Read More
Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat kenaikan signifikan dari pengguna LRT… Read More