Jakarta – Alat pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari Bank Indonesia kini semakin banyak digunakan masyarakat. Mode pembayaran ini sangat simpel, karena pengguna tinggal men-scan barcode dengan fitur pemindai yang ada di aplikasi mobile banking ponsel pengguna.
Namun, di balik kemudahan tersebut, pengguna QRIS juga dihantui beragam modus penipuan. Contohnya baru-baru ini, ada nasabah bank ternama di Tanah Air mengeluhkan rekening miliknya leyap hingga puluhan juta. Kehilangan tersebut diduga dari transaksi ‘gelap’ melalui QRIS.
Untuk menghindari modus penipuan tersebut, Shaffiya Rahma Jufri, Analis Yunior Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan, sebelum melakukan transaksi lewat QRIS, nasabah terlebih dahulu aware ke mana uang yang dimilikinya akan dikeluarkan.
Baca juga: Jumlah Transaksi Digital 2025 Diprediksi Tembus USD130 Miliar, Ini Pendorongnya
“Pertama kita harus aware dulu ya. Karena ini uang kita nyarinya susah ya. Jadi kita harus aware kemana uang kita akan dikeluarkan,” jelas Shaffiya dalam Literacy Roadshow Visi Indonesia Emas 2025: Gen Z Melek Keuangan Digital, Bersiap untuk Masa Depan yang digelar Infobank Digital, Jumat, 17 November 2023 di Gedung TILC Sekolah Vokasi UGM, Yogyakarta.
Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan konsumen saat bertransaksi QRIS. Kata Shaffiya, saat konsumen akan melakukan transaksi melalui QRIS, pastikan nama toko atau merchant sesuai dengan yang muncul di layar smartphone ketika di-scan.
“Jadi pastikan yang tertempel (barcode QRIS) sama dengan yang muncul di handphone. Kalau misalkan tidak sama, berarti ada indikasi penipuan, jangan dilanjutkan transaksinya,” jelasnya.
Kemudian, perhatikan juga jumlah pembayaran, dan deskripsi produk atau layanan. Pastikan hal tersebut sudah sesuai.
Setelah pembayaran, konfirmasikan dengan petugas atau penjaga untuk memastikan dana masuk ke rekening yang benar.
Baca juga: Jumlah Pengguna dan Transaksi QRIS Melonjak, Segini Jumlahnya
Hal penting lainnya yang harus diingat, proses pembayaran QRIS tidak meminta informasi data pribadi, dan segera batalkan pembayaran jika diminta informasi sensitif atau instalasi aplikasi pihak ketiga.
Sejauh ini, transaksi QRIS yang dilakukan masyarakat terus meningkat. Pada September 2023, BI melaporkan jumlah pengguna QRIS mencapai 40,05 juta pengguna.
Sedangkan volume transaksi QRIS sudah mencapai 1,2 miliar transaksi, dengan target 1 miliar di tahun 2023. BI menargetkan, hingga akhir 2023 ada sebanyak 45 juta pengguna QRIS. (*)
Jakarta - Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI menerima penghargaan sebagai Most Popular… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis koperasi, khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), dalam… Read More
Jakarta – Optimisme para pelaku usaha di Inggris terhadap ekonomi di Tanah Air masih solid.… Read More
Jakarta – Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) baru saja menghelat Securities Crowdfunding Day 2024.… Read More
Jakarta - Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi agar bisa menghindari middle income trap.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (22/11) ditutup… Read More