Begini Tanggapan Dirut BNI soal Gerak IHSG yang Anjlok

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka turun pada pembukaan perdagangan Selasa, 11 Februari 2025, pukul 09.00 WIB. IHSG turun sebesar 0,11 persen ke level 6.640,69 dari posisi sebelumnya di 6.648,14.

Berdasarkan statistik RTI Business, IHSG telah merosot 7,42 persen dalam sepekan terakhir dan melemah 7,51 persen secara year to date (ytd) dari posisi tertinggi di 7.324,62.

Pelemahan IHSG tersebut salah satunya dipicu oleh ketidakpastian global terkait kebijakan tarif yang akan ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Baca juga: DPR Soroti Pelemahan Rupiah Akibat Kebijakan Trump

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI, Royke Tumilaar, menyatakan bahwa penurunan pasar saham di Indonesia memang dipengaruhi oleh kondisi pasar yang sedang tidak stabil.

“Semua anjlok, gak apa-apa lah, ya emang situasinya, market lagi kondisinya gak bagus,” ucap Royke kepada media di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2025.

Strategi BNI Hadapi Gejolak Pasar

Di tengah gejolak pasar saham, Royke menyampaikan bahwa BNI akan menerapkan strategi untuk meyakinkan para investor dengan menunjukkan kinerja keuangan yang tetap solid, meski di tengah kondisi suku bunga tinggi.

Baca juga: BNI Rencanakan Buyback Saham Besar-Besaran, Rp905 Miliar Disiapkan

“Jadi kita liat saja karena investor, nanti kita coba ceritain, meyakinkan investor lagi dengan kondisi yang baik di tengah suku bunga yang tinggi ini. (proyeksi suku bunga) aku rasa bunga akan turun ya, bentar lagi signalnya, udah ada signal-signal mau turun ya,” imbuhnya.

Saham BBNI Ikut Melemah, Laba Tetap Tumbuh

Menjelang penutupan perdagangan sesi I siang ini, saham BBNI terpantau melemah 1,93 persen ke posisi Rp4.070 per saham, mengikuti koreksi IHSG.

Meski demikian, BNI berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp21,5 triliun sepanjang 2024. Raihan laba ini tumbuh sekitar 2,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Baca juga: BNI Ajak Nasabah dan Mitra Bisnis Gapai Kemakmuran Tanpa Batas di Tahun Ular Kayu

Dari sisi intermediasi, BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp775,87 triliun, tumbuh 11,6 persen yoy pada tahun 2024. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan di segmen korporasi sebesar 17,6 persen dan segmen konsumer yang naik 14,5 persen. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

12 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

12 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

13 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

14 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

15 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

15 hours ago