Keuangan

Begini Strategi AXA Financial Indonesia Tekan Premi Saat Daya Beli Masyarakat

Jakarta – Penurunan daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang menantang menjadi perhatian serius bagi banyak perusahaan asuransi, termasuk AXA Financial Indonesia (AFI). Sebagai produk sekunder yang sering kali tidak menjadi prioritas utama, asuransi kesehatan menghadapi tantangan tersendiri untuk tetap relevan di tengah penurunan daya beli.

Chief of Health AXA Financial Indonesia, Yudhistira Dharmawata, menjelaskan langkah-langkah strategis yang diambil perusahaan untuk mengatasi situasi ini.

“Caranya adalah menekan premi. Premi itu kan terdiri dari biaya klaim, biaya operasional, biaya kompensasi, dan lain-lain. Kami harus menekan salah satu dari komponen-komponen ini. Dalam produk AXA Health Protector, yang kami tekan adalah biaya klaim,” ujarnya saat ditemui usai acara peluncuran AXA Health Protector di Jakarta, Senin (9/9).

Baca juga: Strategi AXA Financial Indonesia Cegah Lonjakan Klaim Kesehatan

Langkah ini dilakukan dengan tujuan agar produk tetap terjangkau tanpa mengurangi kualitas layanan yang diterima nasabah.

Namun, AXA Financial Indonesia tidak hanya fokus pada penurunan biaya klaim. Perusahaan juga melakukan berbagai inisiatif untuk menekan biaya operasional melalui digitalisasi.

“Polis sekarang bisa dikirim via email, dan kami juga memiliki aplikasi EMMA. Aplikasi ini memungkinkan nasabah untuk mengubah data mereka, seperti alamat, yang sebelumnya harus melalui customer service, kini bisa dilakukan langsung di aplikasi,” tambah Yudhistira.

Baca juga: Di Tengah Tingginya Inflasi Kesehatan, Generali Indonesia Bayar Klaim Nasabah Rp4,5 Miliar

Digitalisasi ini, menurut Yudhistira, memberikan efisiensi yang signifikan dalam operasional, yang pada akhirnya akan berdampak pada premi yang lebih rendah bagi nasabah.

“Semua inisiatif ini membantu kami lebih efisien dalam operasional. Sehingga, komponen biaya bisa ditekan, dan ujung-ujungnya kami bisa pass-through ke nasabah dalam bentuk premi yang lebih rendah,” pungkasnya. (*)Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

8 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

14 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

15 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

15 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

16 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago