Internasional

Begini Respons China Usai Indonesia Resmi jadi Anggota BRICS

Jakarta – China, salah satu anggota BRICS (blok ekonomi negara-negara berkembang) menyambut baik masuknya Indonesia sebagai keanggotaan BRICS, yang diumumkan langsung oleh Kementerian Luar Negeri Brasil, Senin (6/1) waktu setempat.

“Masuknya Indonesia secara resmi ke dalam BRICS melayani kepentingan bersama negara-negara BRICS dan dunia Selatan, kami percaya bahwa Indonesia akan memberikan kontribusi aktif bagi pengembangan BRICS,” tulis pernyataan Juru Bicara Kementerian China, dinukil MFA The People’s Republic of China, Selasa, 7 Januari 2025.

Ia menjelaskan, BRICS menjadi platform utama dalam mempromosikan solidaritas dan kerja sama Dunia Selatan dan kekuatan utama yang mendorong reformasi sistem tata kelola global.

Dengan adanya penambahan terbaru anggota BRICS, hal ini mengikuti tren historis kebangkitan kolektif Dunia Selatan. China pun berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara anggota, termasuk Indonesia.

“China siap bekerja sama dengan Indonesia dan negara anggota BRICS lainnya untuk bersama-sama membangun kemitraan yang lebih komprehensif, lebih erat, lebih praktis dan lebih inklusif,” jelas pernyataan itu.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Brasil yang mengumumkan Indonesia menjadi anggota penuh BRICS, pada Senin (6/1) waktu setempat.

Brasil, sebagai pemegang posisi Kepresidenan BRICS menyatakan, para pemimpin BRICS telah menyetujui pencalonan Indonesia pada Agustus 2023. 

Namun, negara berpenduduk terbesar keempat di dunia ini baru secara resmi bergabung setelah terbentuknya pemerintahan baru tahun lalu.

“Pemerintah Brasil menyambut bergabungnya Indonesia dalam BRICS,” demikian pernyataan resmi dari Brazil.

Baca juga : Soedradjad Djiwandono Beberkan Keuntungan RI Masuk ‘Geng’ BRICS, Apa Saja?

“Dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berbagi komitmen dengan negara-negara anggota BRICS lainnya untuk mereformasi lembaga-lembaga tata kelola global, serta berkontribusi positif dalam memperdalam kerja sama Selatan-Selatan,” dinukil VOA Indonesia, Selasa, 7 Januari 2025. 

Bendung Dominasi Dolar AS

Diketahui, BRICS awalnya dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan China pada 2009, kemudian menambahkan Afrika Selatan pada 2010. Tahun lalu, aliansi ini kembali diperluas dengan memasukkan Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab. 

Arab Saudi telah diundang untuk bergabung, tetapi belum mengambil langkah tersebut. Turki, Azerbaijan, dan Malaysia juga sudah mendaftar secara resmi, sementara beberapa negara lain telah menyatakan ketertarikan bergabung.

Organisasi BRICS dibentuk sebagai penyeimbang dari Kelompok Tujuh (G7), yang terdiri atas negara-negara maju. Selain itu, BRICS juga dibentuk untuk membendung dominasi mata uang dolar di pasar dunia, khususnya Amerika Serikat (AS).

Baca juga : Trump Ultimatum BRICS: Gunakan Dolar AS atau Kehilangan Pasar Amerika

Diketahui, dolar AS masih menjadi mata uang utama dalam perdagangan global dan berhasil mempertahankan dominasinya meski menghadapi berbagai tantangan di masa lalu. 

Namun, anggota aliansi dan negara-negara berkembang lainnya mengaku lelah dengan dominasi Amerika dalam sistem keuangan dunia.

Menariknya, Presiden terpilih AS, Donald Trump, melontarkan ancaman keras terhadap negara-negara anggota BRICS, memperingatkan potensi penutupan akses pasar Amerika jika mereka tidak menggunakan dolar AS dalam perdagangan. 

Trump bahkan mengancam akan menerapkan tarif 100 persen kepada sembilan negara, yaitu Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

“Kami menuntut jaminan dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS baru atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan dolar Amerika Serikat yang perkasa. Jika tidak, mereka akan menghadapi tarif 100 persen dan harus siap kehilangan akses ke pasar ekonomi Amerika Serikat yang luar biasa,” ujar Trump di platform Truth Social miliknya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Dasco Bantah Isu Sri Mulyani Mundur dari Kabinet Merah Putih

Jakarta – Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco membantah isu terkait Menteri Keuangan (Menkeu) Sri… Read More

52 mins ago

Bayar Sekali Tap! Bank Mandiri Rilis QRIS Tap di Livin’ by Mandiri

Jakarta – Bank Mandiri resmi meluncurkan fitur QRIS Tap melalui aplikasi Livin’ by Mandiri sebagai… Read More

2 hours ago

Di Atas Industri! Laba Bank Kaltimtara Tumbuh 37,93 Persen di 2024 jadi Rp549,73 Miliar

Jakarta - Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara) mencatatkan pertumbuhan laba… Read More

16 hours ago

BSI Rayakan 4 Tahun Perjalanan dengan Santuni 4.444 Anak Yatim di Momentum Ramadhan

Jakarta – Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar acara santunan untuk 4.444 anak yatim di Jakarta… Read More

16 hours ago

Bos BEI Pede Pasar Modal Bisa Sumbang 61 Persen dari Target Investasi Rp14.000 T

Jakarta – Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffry Hendrik mengungkapkan, pasar modal di… Read More

16 hours ago

Duh, Neraca Perdagangan RI Februari 2025 Diramal Susut jadi USD1,85 Miliar

Jakarta- Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025 diperkirakan… Read More

17 hours ago