Pasar Modal

Begini Ramalan Pergerakan Saham Tahun Pemilu 2024 dari Sinarmas Sekuritas

Jakarta – Sinarmas Sekuritas menilai pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di tahun 2024 akan diproyeksikan sebesar 4,9 persen atau mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Perlambatan ini diyakini akan memicu pelemahan pada pasar saham.

Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy, mengatakan perlambatan tersebut dipicu oleh pertumbuhan permintaan domestik sebesar 5 persen, namun akan tergerus kontribusi negatif dari faktor external balance yang membuat pertumbuhan PDB secara keseluruhan sedikit lebih rendah.

“Secara overall kami perkirakan pertumbuhan PDB sebesar 4,9 persen di tahun 2024, ditopang pertumbuhan domestic demand sebesar 5 persen, namun akan tergerus kontribusi negatif dari faktor external balance,” ucap Isfhan dalam keterangan resmi di Jakarta, 6 Februari 2024.

Baca juga; Cara Stockbit dan Kelas.com Ajak Masyarakat Berinvestasi di Pasar Modal

Lebih lanjut, Ishfan menyampaikan perlambatan PDB tersebut akan memicu pelemahan pada pasar saham atau indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam jangka pendek. Ini dikarenakan IHSG lebih dipengaruhi oleh sentimen Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Pergerakan IHSG akan lebih berpengaruh pada sentimen pemilu, di mana jika akan berlangsung dua putaran maka ketidakpastian akan membuat dana asing keluar dari pasar saham,” imbuhnya.

Lalu, ia menilai, jika skenario dua putaran terjadi pada Pemilu 2024, maka diproyeksikan tekanan jual akan terjadi di pasar saham dan memicu IHSG melemah ke level di bawah 7.000.

“Namun, ini hanya akan berlangsung hingga bulan Mei, di mana pasar saham akan berbalik arah menjelang dilaksanakannya Pemilu putaran kedua pada 26 Juni 2024,” ujar Ishfan.

Baca juga: Investor Pasar Modal Diyakini Tumbuh 10 Persen, Ini Sederet Pendorongnya

Jika Pemilu 2024 berhasil dilakukan satu putaran, IHSG diperkirakan akan mengalami penguatan mencapai level di atas 8.150, di mana secara valuasi, estimasi P/E untuk IHSG jika pemilu dilaksanakan satu putaran adalah 16 kali, sedangkan untuk dua putaran adalah 15.3 kali.

Adapun, sektor yang memiliki performa yang cukup baik setelah pemilu, antara lain industrial estate dan infrastruktur. Kemudian, sektor kesehatan turut akan memberi outlook lebih cerah kepada operator rumah sakit.

“Sementara sektor-sektor utama penggerak IHSG pasca pemilu masih akan datang dari perbankan dan juga telekomunikasi,” tambahnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

7 mins ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

12 mins ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

2 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

2 hours ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

2 hours ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

3 hours ago