Perbankan

Begini Peluang dan Tantangan BPR dalam Menghadapi Digitalisasi

Jakarta – Kondisi pandemi Covid-19 secara tidak langsung memaksa perkembangan teknologi digital berkembang sangat cepat. Terutama dalam penggunaan layanan digital perbankan yang terus mengalami pertumbuhan.

Anggota Dewan Komisioner Lembaga Pinjaman Simpanan (LPS), Didik Madiyono mengatakan bahwa hal tersebut dibuktikan dengan sektor ekonomi digital Indonesia yang mencatat nilai sebesar US$70 miliar di tahun 2021 atau tumbuh sebesar 49% yoy. Nantinya, pada tahun 2025 sektor tersebut diproyeksikan akan mencapai US$146 miliar.

“Pada tahun 2025, keseluruhan valuasi sektor ini diperkirakan akan mencapai US$146 miliar, dengan pertumbuhan secara Cumulative Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 20%.” ucap Didik dalam The Finance Top 100 BPR Award 2022 di Jakarta, 17 Juni 2022.

Dengan pertumbuhan tersebut digitalisasi menjadi keniscayaan bagi perbankan untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan secara digital.

Dalam hal ini, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), tidak terlepas dari adanya tantangan, serta peluang dalam menghadapi perubahan perkembangan teknologi.

Sejumlah tantangan yang dihadapi BPR/BPRS diantaranya adalah terjadi perubahan kebutuhan terhadap produk layanan perbankan, perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM, semakin ketatnya persaingan antar lembaga jasa keuangan terutama dengan bank umum maupun fintech, serta dibutuhkan infrastruktur IT yang andal untuk menghadapi risiko terkait keamanan data.

Di samping dari adanya tantangan-tantangan tersebut, BPR/BPRS juga memiliki peluang terkait akselerasi transformasi digital diantaranya adalah pertumbuhan permintaan akan layanan perbankan digital yang inovatif dan variatif.

Kemudian, berpegang pada sifat loyal para nasabah, BPR/BPRS yakin bahwa perubahan layanan transformasi digital masih belum terlambat terutama besarnya peluang kerja sama bersama fintech, pengembangan produk uang elektronik dan mobile banking.

Oleh karena itu, LPS hadir untuk mendukung BPR/BPRS dalam industri perbankan nasional. Diketahui, simpanan BPR sudah dijamin LPS hingga Rp2 miliar atau setara dengan bank umum. (*) Khoirifa

Evan Yulian

Recent Posts

Dua Direksi Kompak Mundur Ketika Kinerja Bank Bengkulu Kinclong, Begini Respons OJK

Jakarta – Pengunduran diri Direktur Utama Bank Bengkulu Beni Harjono dan Direktur Kepatuhan Jufrizal Eka… Read More

2 hours ago

Antisipasi Arus Mudik, Menhub Cek Kesiapan Pelabuhan Indah Kiat Merak

Merak - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi melakukan pengecekan ke Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Banten… Read More

7 hours ago

MLPT Kembangkan Dua Aplikasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi Perusahaan

Jakarta – Ketatnya persaingan menuntut perusahaan meningkatkan produktivitas sekaligus efisiensi. Perusahaan yang beroperasional dengan pola… Read More

8 hours ago

Top! Laba Bersih Bank Kalsel Tumbuh 18,16 Persen Jadi Rp298,06 Miliar di 2024

Jakarta - Kinerja PT Bank Kalsel (Bank Kalsel) mencatatkan rapor biru sepanjang 2024. Bank yang… Read More

16 hours ago

Mitsubishi Fuso Bidik Market Share 40 Persen di 2025, Begini Strateginya

Jakarta – Tahun lalu, menjadi momen yang berat bagi industri otomotif, khususnya di segmen kendaraan… Read More

18 hours ago

Varnion Bantu Tingkatkan Daya Saing Industri Hospitality Tanah Air

Jakarta – Salah satu entitas usaha tidak langsung milik Grup Djarum, PT Varnion Technology Semesta… Read More

19 hours ago