Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyepakati 8 langkah strategis untuk mengakselerasi kinerja pariwisata nasional.
Hal tersebut guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan pariwisata serta mengakselerasi transformasi sektor riil dalam memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional.
Adapun, 8 langkah tersebut, yakni pertama, mendorong peningkatan kunjungan dan spending wisatawan mancanegara (wisman), serta peningkatan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus), untuk dapat diterapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Kedua, mempercepat pengembangan pariwisata berkualitas di 5 (lima) Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) khususnya pada aspek infrastruktur dasar dan implementasi prinsip blue, green, and circular economy (BGCE), serta peningkatan dukungan Pemda.
Baca juga: Peluang dan Tantangan Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata di Tanah Air
Ketiga, mendorong percepatan peningkatan konektivitas udara, serta implementasi pengembangan skema visa kunjungan.
Keempat, mendorong peningkatan promosi investasi swasta untuk pengembangan destinasi melalui dukungan promosi investasi destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) dan pariwisata ramah lingkungan.
Kelima, mempercepat integrasi sistem perizinan penyelenggaraan MICE-eventinternasional, termasuk dukungan dalam pemetaan MICE-event potensial dan fasilitasi bidding MICE.
Keenam, memperkuat strategi Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) melalui peningkatan konektivitas darat dan angkutan udara domestik, termasuk pengembangan promosi, stimulus, dan paket perjalanan.
Ketujuh, memperkuat promosi digital untuk peningkatan wisman dengan fokus pada pasar utama potensial wisman high spender.
Terakhir, mengakselerasi peningkatan inklusivitas destinasi melalui sinergi pengembangan desa wisata dan UMKM pendukung pariwisata, termasuk pengembangan pelaku usaha kreatif.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman mengatakan pentingnya mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
Terdapat 3 pelajaran penting dari proses pemulihan pariwisata selama 2023 yang dapat menjadi landasan penguatan strategi akselerasi kinerja pariwisata ke depan.
Pertama, aktivitas wisnus yang menopang pemulihan pariwisata nasional perlu diperkuat ke depan termasuk melalui penguatan strategi BBWI.
Kedua, peningkatan wisman terus dioptimalkan untuk mendukung perbaikan pendapatan devisa dan kinerja pariwisata nasional.
Pengembangan destinasi juga perlu diakselerasi dengan berorientasi pada kualitas (quality tourism/QT) sebagaimana telah dituangkan oleh Pemerintah dalam RPJMN.
“Dan memastikan inklusivitas dari pengembangan destinasi terutama dengan mengoptimalkan peran wirausaha generasi muda,” ujar Aida dalam keterangan resmi, Selasa 5 Desember 2023.
Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo R.M. Manuhutu menambahkan pentingnya sinergi antara pemangku kepentingan untuk semakin memperkuat kinerja pariwisata nasional. Antara lain dengan memperhatikan, pengembangan pariwisata berkualitas perlu difokuskan untuk mendatangkan wisman yang high spender.
“Kemudian, berbekal jumlah penduduk usia muda yang besar dan transisi demografi yang sedang berlangsung, sinergi program penguatan pariwisata harus dapat menyasar preferensi dan memobilisasi potensi pasar wisnus berusia muda tersebut. Serta, keterlibatan swasta terus didorong untuk berkolaborasi memelihara dan menjaga keberlangsungan program pengembangan DPSP,” tambah Odo.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hariyanto, menyampaikan bahwa dukungan dan kolaborasi dalam pengembangan destinasi pariwisata akan terus diperkuat, terutama berfokus pada 3 aspek.
Baca juga: WIR Group dan Institut Pariwisata Trisakti Kembangkan Pariwisata Berbasis Web3
Pertama, asesmen dan monitoring implementasi penerapan pariwisata berkualitas di DPSP secara periodik melalui Sekber Pariwisata yang nantinya dapat diperluas ke destinasi lain yang potensial untuk dikembangkan.
“Kedua, pengembangan desa wisata melalui penyelenggaraan kompetisi dengan basis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), berkolaborasi dengan Bank Indonesia. Ketiga, pengembangan desa wisata dan UMKM yang berkontribusi bagi sektor pariwisata dan ekraf,” paparnya.
BI berkomitmen memperkuat sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mendorong kinerja pariwisata dengan mengoptimalkan seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. (*)
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 22 November… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More
Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More
Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More