Keuangan

Begini Komitmen AFPI dalam Berantas Pinjol Ilegal di Tanah Air

Jakarta – Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) menggelar AFPI CEO Forum 2024 sebagai titik temu bagi pelaku industri fintech lending dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.

Salah satu tantangan yang disoroti dalam forum tersebut terkait dengan komitmen bersama untuk memberantas praktik pinjaman online ilegal dan juga upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Komitmen tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Umum AFPI, Entjik, S. Djafar dalam AFPI CEO Forum 2024 yang digelar pada, 6 Agustus 2024.

Baca juga : DPD Soroti Kenaikan PPN Jadi 12 Persen, Begini Jawaban Sri Mulyani

“Kami berkomitmen untuk terus memerangi pinjol dan mendorong akses pendanaan yang lebih luas di Indonesia,” ucap Entjik dalam keterangannya dikutip, Jumat 9 Agustus 2024.

Forum yang juga dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, mendorong industri untuk mencari branding baru agar mengisolasi sebutan pinjaman online atau pinjol yang seringkali dikonotasikan negatif.

Baca juga : AFPI Tegaskan Kasus Keluarga Bunuh Diri di Penjaringan Tak Terkait Pinjol

Menurutnya, hal itu harus dilakukan karena industri fintech lending dinilai mampu membantu perekonomian dan sektor keuangan yang menyentuh grassroot perekonomian untuk masyarakat yang akses keuangannya masih terbatas.

“Fintech lending pertumbuhannya mencapai 26 persen yoy, berarti ini adalah institusi keuangan yang paling tinggi pertumbuhannya di negeri ini, dengan kualitas NPL terjaga 2,7 persen, kami yakin ini adalah kerja keras dari pelaku ekosistem industri untuk membuat industri ini survive jangka panjang,” ujar Agusman dalam kesempatan yang sama.

Sebagai informasi, hingga Mei 2024, industri fintech lending tercatat telah berhasil menyalurkan pinjaman mencapai Rp874,5 triliun yang diberikan kepada 129 juta peminjam di Indonesia, dengan porsi penyaluran sektor produktif sebesar 30,61 persen. (*)

Editor : Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

57 mins ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

2 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

5 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

5 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

6 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

8 hours ago