Perbankan

Begini Dampak ke Perbankan RI Jika Resesi Global 2023 Benar Terjadi

Jakarta – Di tengah ancaman resesi global yang diperkirakan akan terjadi di tahun depan, diprediksi akan berdampak pada penyaluran kredit perbankan yang sedikit tertekan, serta pertumbuhan kredit yang diproyeksi akan tumbuh di angka 8-9%.

“Penyaluran kredit akan sedikit tertekan ketika resesi menjadi kenyataan pada tahun depan 2023. Tetapi kredit perbankan masih tumbuh sekitar 8-9% di bawah pertumbuhan kredit saat ini 11% per September 2022,” ucap Pengamat Perbankan, Paul Sutaryono kepada Infobanknews di Jakarta, 23 November 2022.

Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa tingkat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) berpotensi meningkat menjadi 3% dari posisi 2,78% per September 2022. Namun, dalam menghadapi ancaman resesi tersebut perbankan masih cukup kuat dengan didukung oleh likuiditas yang masih longgar.

“Untuk itu, bank harus makin selektif dalam mengucurkan kredit. Lebih dari itu, bank juga terus meningkatkan penerapan manajemen risiko terutama risiko kredit. Itu semua bertujuan untuk menjaga NPL. Selain itu, bank juga wajib mengerek tingkat efisiensi ke depan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank BCA, David Sumual, tetap percaya diri bahwa pertumbuhan kredit diproyeksikan masih akan tumbuh di sekitar 10-14% dan tingkat rasio kredit bermasalah juga relatif terjaga.

“Otoritas kabarnya masih memberikan relaksasi seiring dengan perkembangan kinerja sektoral dan ini akan menjaga NPL terkendali. Untuk Capital Adequacy Ratio (CAR) Indonesia dibanding negara-negara emerging market, secara historis berada di level tertinggi. Lebih dari cukup dalam menghadapi tantangan resesi global,” ujar David.

Adapun, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit yang positif pada Oktober 2022 sebesar Rp6.314,4 triliun atau tumbuh 11,7% secara tahunan dari 10,8% di bulan sebelumnya. Sedangkan pada rasio kredit bermasalah atau NPL per September 2022 tercatat relatif terkendali yaitu sebesar 2,78%. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

11 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

11 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

12 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

13 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

14 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

14 hours ago