Keuangan

Begini Cara UKU Tangkap Peluang Bisnis Industri Fintech Lending

Jakarta – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) melihat peluang lanskap industri fintech peer to peer (P2P) lending masih terbuka lebar. Ini tercermin dari sebanyak 132 juta masyarakat Indonesia dan 46,6 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) belum memiliki akses kredit atau unbanked.

Hal itu juga disertai dengan kesenjangan kredit atau credit gap sebesar Rp1.650 triliun dengan kebutuhan pembiayaan sebesar Rp2.650 triliun. Namun, Industri Jasa Keuangan (IJK) Konvensional hanya mampu menopang kredit Rp1.000 triliun.

Melihat keadaan tersebut, Chief Executive Officer UKU, Tony Jackson, memiliki komitmen untuk terus membantu regulator dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap produk jasa keuangan dengan memberikan wawasan dan edukasi mengenai fintech lending secara mendalam dan diharapkan dapat mendorong literasi keuangan di Indonesia.

Baca juga: Tekan Kredit Macet Saat Ramadan, Ini yang Dilakukan Fintech Lending UKU

“Bersama AFPI, kami ingin lebih memberikan wawasan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan finansial melalui solusi fintech lending khususnya dalam menavigasi kebutuhan di bulan Ramadan dan Lebaran,” ucap Tony di Jakarta dikutip, 22 Maret 2024.

Tony pun merincikan, pada periode Idul Fitri tahun 2023, UKU mencatat adanya kenaikan 30 persen di atas rata-rata bulanan untuk kategori pengguna yang mengajukan pinjaman dan meningkat 39 persen untuk kategori pencairan dana.

“Masih di tahun yang sama, kami juga mencatat bahwa pemohon pinjaman naik 14 persen dengan kisaran usia 21-30 tahun dengan tujuan melakukan pinjaman untuk mendanai usaha kecil mereka,” imbuhnya.

Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar, mengatakan bahwa, dalam menghadapi dinamika industri fintech lending di Indonesia, penting bagi asosiasi untuk terus memberikan pemahaman yang kuat terkait edukasi literasi keuangan bagi masyarakat.

Sehingga, dengan mendapatkan wawasan yang baik, masyarakat nantinya juga dapat membuat keputusan yang cerdas dalam memanfaatkan solusi fintech lending.

Baca juga: OJK Terbitkan Aturan Terbaru Soal Fintech dan Kripto, Begini Tanggapan AFTECH

“Kami juga berharap UKU dapat terus berkomitmen terhadap perkembangan regulasi pada sektor industri ini untuk menghadirkan solusi finansial yang mudah dan transparan bagi masyarakat,” ujar Entjik dalam kesempatan yang sama.

Adapun, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kondisi lanskap fintech yang tercatat pada Januari 2024, terdapat kurang lebih 1,2 juta pengguna transaksi lender, sekitar 123,45 juta borrower yang mengakses kredit, dan lebih dari Rp785 triliun jumlah pinjaman yang telah terdistribusi ke pengguna, serta 101 jumlah fintech yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

7 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

13 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

14 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

14 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago