Ekonomi dan Bisnis

Begini Cara SCNP Genjot Ekspor ke AS di Masa Pandemi

Jakarta – PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) terus produktif dalam kegiatan manufaktur dan bisnis di masa pandemi dengan meningkatkan ekspor produknya ke Amerika Serikat (AS). Upaya tersebut juga didukung dengan membentuk perusahaan joint venture (JV) berskema penanaman modal asing (PMA) dengan nama PT Selaras Donlim Indonesia (SDI), yang menjadi subsidiari SCNP.

Untuk itu, Direktur Utama SDI Sundi menyatakan bahwa Pemerintah selaku fasilitator dari aspek kebijakan dan regulasi tentunya dapat mendukung industri manufaktur domestik agar bisa lebih produktif/kontributif bagi perekonomian nasional. Saat ini, kata dia, ada kendala yang sering dihadapi oleh pelaku industri manufaktur yang berorientasi ekspor, misalnya seperti shipment ekspor yang sulit mendapatkan kapal ke negara tujuan ekspor.

“Dengan adanya dukungan nyata dari Pemerintah, proses pemulihan ekonomi dan industri domestik tentunya akan berlangsung lebih cepat,” ujarnya seperti dikutip Selasa, 20 April 2021.

Pada awal terbentuknya SDI, objektif utama perseroan adalah memenuhi permintaan vacuum cleaner yang signifikan dari pasar Amerika Serikat. Chief Operational Officer SCNP, Shirly Efendi mengatakan, Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia. Perkembangan Ekonomi AS sangat menentukan nilai ekspor Indonesia ke AS. Pihaknya juga meyakini, perekonomian AS akan terus mengalami perbaikan.

Secara umum, setiap 1% peningkatan total ekspor AS, terjadi peningkatan 0,7% total ekspor Indonesia ke negara tujuan AS. Artinya, jika pasar di AS berkembang, maka ekspor RI juga akan meningkat. “Saat ini fokus kami ke pasar Amerika, karena jalurnya sudah terbuka tinggal kita perluas lagi market di sana. Karena marketnya sangat besar,” ujar Shirly di kesempatan yang sama.

Shirly mengungkapkan, secara global, pangsa pasar vacuum cleaner tahun 2021 adalah sebesar Rp161 triliun. Dari nilai tersebut, pasar AS sendiri untuk vacuum cleaner adalah Rp70 triliun, atau 43,5% dari total pangsa pasar. “Perseroan gencar melakukan terobosan baik dari sisi market supply maupun dari sisi demand. Ekspor ke AS merupakan kontribusi nyata bagi perekonomian Indonesia dengan menambah devisa bagi negara,” paparnya.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, kegiatan produksi bulan Februari 2021 menghasilkan vacuum cleaner sebanyak 25,896 unit dan telah diekspor ke negara tujuan ekspor AS. Hal  tersebut kembali meningkat signifikan di bulan Maret 2021 menjadi 40 ribu unit.

Hingga akhir tahun 2021, perseroan juga telah mempersiapkan infrastruktur manufaktur dengan membangun sejumlah assembly line production yang akan dioptimalkan penggunaannya dalam rangka produksi massal vacuum cleaner sebanyak 2,2 juta unit atau setara dengan Rp800 miliar.

Sementara untuk jangka menengah, target volume produksi dan ekspor perseroan adalah sebesar 2-3 juta unit per tahun. Dalam perencanaan bisnis hingga 2025, SCNP menetapkan target nilai omzet perseroan secara progresif. Selain kontribusi devisa, perseroan juga akan berkontribusi bagi pasar tenaga kerja domestik dengan membuka lapangan pekerjaan bagi sejumlah 600 orang tenaga kerja lokal.

“SCNP optimis bahwa perekonomian akan kembali pulih secara bertahap. Dengan adanya dukungan nyata dari Pemerintah, proses pemulihan ekonomi dan industri domestik tentunya akan berlangsung lebih cepat,” tutup Shirly. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Konsumsi Meningkat, Rata-Rata Orang Indonesia Habiskan Rp12,3 Juta di 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More

3 hours ago

Laba Bank DBS Indonesia Turun 11,49 Persen jadi Rp1,29 Triliun di Triwulan III 2024

Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More

3 hours ago

Resmi Diberhentikan dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Saya Terima dengan Profesional

Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More

4 hours ago

IHSG Ditutup Bertahan di Zona Merah 0,74 Persen ke Level 7.161

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More

5 hours ago

Naik 4 Persen, Prudential Indonesia Bayar Klaim Rp13,6 Triliun per Kuartal III-2024

Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More

6 hours ago

Kebebasan Finansial di Usia Muda: Tantangan dan Strategi bagi Gen-Z

Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More

6 hours ago