Begini Cara Negeri Cristiano Ronaldo Tangani Bank Gagal

Nusa Dua, Bali — Banco de Portugal (bank sentral di Portugal) berbagi kisah menangani bank gagal. Ada beberapa resolusi yang bisa diambil untuk menyelamatkan sebuah bank dari ancaman likuidasi (penutupan).
Joao Felipe Freitas, Head of Resolution Department Banco de Portugal menjelaskan, bahwa sebelum Uni Eropa membentuk Single Resolution Board (SRB) pada 2016, pihaknya memiliki pengalaman menangani bank gagal. Contoh yang pertama adalah penanganan Bank Espirito Santo (BES), lalu berikutnya dalam penanganan BANIF Group.
“Dua resolusi berbeda diambil (setelah melakukan assesment) dalam menangani dua bank gagal, pada kasus BES membuat bridge bank, pada kasus BANIF menjualnya,” tukas Joao dalam Seminar Internasional “Facing Softening Global Economy: The Need to Strengthen Bank Resolution Preparedness” di Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8).
Dia menjelaskan, bahwa langkah resolusi yang diambil untuk menyelamatkan BES adalah melalui bridge bank karena menjadi satu-satunya pilihan yang dimiliki Banco de Portugal dari beberapa opsi yang ada, setelah menyikapi persoalan dan imbasnya terhadap pasar.
Pada masanya, BES merupakan bank terbesar ketiga di Portugal dan merupakan sebuah grup konglomerasi bisnis yang tidak cuma bergerak di sektor keuangan. Menurut Joao, penyaluran pembiayaan BES ke bisnis-bisnis nonfinansial di dalam grupnya membawa malapetaka.
“Pada saat itu, kendati sejalan dengan bank recovery and resolution directive (BRRD) namun tidak semua perangkat resolusi tersedia. Penjualan bisnis atau bridge bank menjadi satu-satunya pilih yang ada,” tutur Joao.
Ia memaparkan, pembentukan bridge bank pada 3 Agustus 2014 (kemudian dinamakan Novo Banco) lalu diambil dan menjadi satu-satunya pilihan dalam menghadapi kondisi bank yang kekurangan modal, potensi default atau bangkrut yang besar, kekurangan likuiditas dan tidak adanya investor yang berminat membeli.
“Melalui pembentukan bridge bank, beberapa obyektif kami di antaranya adalah memastikan keberlanjutan layanan keuangan oleh BES, menjaga stabilitas keuangan, menjaga uang wajib pajak sebanyak mungkin. Juga meminimalisir eksposur risiko dari manajemen lama,” terangnya.
Sebagai informasi, bank yang memiliki akar sejak tahun 1869 dan menjadi bank pada 1920 ini secara konsolidasi mengalami kerugian hingga €3,6 miliar pada semester I-2014. Hal ini memukul industri keuangan di Portugal, mengingat saat itu kapasitas Grup BES mencapai 46 persen dari PDB Portugal. Pangsa pasar BES terhadap industri perbankan juga tidak main-main, sebesar 14 persen (€64 miliar) dari sisi aset, 14 persen (€35 miliar) dari deposit, 14 persen (€34 miliar) dari sisi kredit.
“Dengan jumlah deposan sekitar 2 juta, BES juga memiliki posisi vital dalan membiayai perekonomian Portugal,” tukas Joao.
Sedangkan untuk penanganan BANIF Group, Banco de Portugal melakukan pendekatan yang berbeda. “Pada 20 Desember 2015, kami menjual mayoritas bisnis BANIF kepada Banco Santander Totta, dan mengalokasikan sebagian asetnya ke Oitante. Oitante kami bentuk sebagai kendaraan untuk mengelola aset BANIF,” jelas Joao.
Lewat pendekatan ini, sambungnya, keberlanjutan aktivitas bisnis BANIF Group bisa terus berjalan tanpa memberikan dampak terhadap para nasabah, pelanggan, pegawai dan para supliernya.
BANIF Group merupakan grup perbankan terbesar ketujuh di Portugal yang memiliki cakupan bisnis paling kuat untuk mendukung perekonomian di dua Pulau Azores dan Madeira, serta dikenal luas secara internasional terkait dengan komunitas imigran asal Portugal. Institusi ini termasuk dalam klasifikasi institusi sistemik di Portugal sehingga memiliki risiko sistemik yang bisa membahayakan sektor keuangan di negara asal pesepakbola kondang Cristiano Ronaldo tersebut. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

1 hour ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

7 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

8 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

8 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

9 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago