Ekonomi dan Bisnis

Begini Cara LPEI Dorong UKM Naik Kelas dan Mendunia

Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank terus memajukan dan mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi peningkatan ekspor nasional. Melalui berbagai penyelenggaraan program yang salah satunya dinamakan Coaching Program for New Exporters (CPNE), LPEI berupaya memajukan pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi demi mendapatkan produk-produk yang bernilai jual tinggi dan berorientasi ekspor.

Upaya tersebut pada gilirannya diharapkan dapat mendukung percepatan peningkatan ekspor nasional, membantu peningkatan kemampuan produksi nasional yang berdaya saing tinggi serta memiliki keunggulan untuk ekspor. Direktur Pelaksana II Indonesia Eximbank, Maqin U. Norhadi mengatakan, Program CPNE ini dapat diikuti oleh para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk meningkatkan kapasitasnya agar bisa masuk dunia ekspor.

“Mereka akan dibekali dengan pelatihan mengenai standar kualitas produk ekspor, sertifikasi, klasifikasi harmonized system (HS Code) dan lainnya,” ujar Maqin dalam keterangannya, 15 Desember 2021.

Maqin menambahkan, CPNE merupakan program LPEI dalam bentuk pelatihan dan pendampingan yang berorientasi ekspor diperuntukkan bagi para pelaku usaha dan juga anggota koperasi. Program pelatihan dan pendampingan ini dilakukan selama satu tahun dan tidak dipungut biaya.

LPEI/ Indonesia Eximbank menerapkan beberapa strategi untuk membantu para pelaku UKM agar naik kelas, salah satunya dengan mengedepankan program pengembangan masyarakat berbasis komoditas. Program ini dirancang sebagai solusi bagi para pelaku usaha dan dilaksanakan secara terintegrasi seperti Desa Devisa yang merupakan program pengembangan masyarakat berbasis komoditas untuk menghasilkan devisa, dan marketing handholding yang merupakan program memasarkan produk yang dihasilkan UKM secara digital melalui marketplace global.

“Data pada akhir November 2021 lalu, kita sudah memberikan pelatihan kepada 2.706 pelaku UKM tersebar di 15 kota, dan terdapat 75 pelaku usaha yang merupakan lulusan CPNE yang telah berhasil melakukan ekspor perdana serta sudah ada 6 program Desa Devisa yang melibatkan 26 desa dengan total 2.894 petani/pengrajin,” jelasnya.

Capaian tersebut tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi antar lembaga dan dukungan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk meningkatkan potensi kawasan dan mendorong pelaku usahanya. Pada tanggal 6 November 2021 telah diluncurkan Desa Devisa Garam Kusamba yang merupakan kolaborasi dan sinergi antara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan, Pemerintah Kabupaten Klungkung, dan LPEI. Tujuan program ini selain untuk membawa garam lokal berkualitas menjadi lebih mendunia, juga diharapkan dapat dan mampu meningkatkan taraf perekonomian, sosial dan lingkungan setempat.

“Sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) dari Kementerian Keuangan, kami merupakan lembaga keuangan khusus yang didirikan Pemerintah yang salah satu kegiatannya adalah memberikan pembiayaan kepada eksportir/pelaku usaha yang berorientasi ekspor untuk dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia maupun jasa di pasar global. LPEI menyiapkan wadah one stop service solution bagi para pelaku usaha berorientasi ekspor,” tutup Maqin. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Gojek Tingkatkan Literasi Keuangan Mitra, Tekankan Bahaya Judi Online

Jakarta - Platform transportasi online, Gojek sebagai bagian dari grup PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk… Read More

59 mins ago

Indonesia Ingin Gabung BRICS, CSIS: Kita Sudah Anggota G20

Jakarta - Indonesia dikabarkan membuka peluang untuk bergabung dengan BRICS, kelompok negara yang terdiri dari… Read More

2 hours ago

GREAT Prestige Optima Protector Meluncur, Bantu Realisasikan Tujuan Finansial Nasabah Lebih Cepat

Jakarta - Great Eastern Life Indonesia bersama dengan mitra strategisnya PT Bank OCBC NISP Tbk… Read More

3 hours ago

Andien hingga Maliq & D’Essentials Siap Hentak Panggung Golo Mori Jazz 2024

Jakarta – Perhelatan musik jazz berskala internasional, International Golo Mori Jazz 2024 bakal digelar pada… Read More

3 hours ago

Modal Asing Keluar dari RI Rp6,63 Triliun dalam Sepekan, Simak Rinciannya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing keluar (capital outflow) senilai Rp6,63… Read More

3 hours ago

Bank Sulselbar Kantongi Laba Bersih Rp455,70 Miliar di Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat atau Bank Sulselbar mencatatkan… Read More

4 hours ago