CSR

Begini Cara Kimia Farma Genjot Program TJSL BUMN

Bandung  − PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berkomitmen untuk terus menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan ini sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) BUMN PER-05/MBU/04/2021 tentang TJSL Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pelaksanaan program TJSL ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial Kimia Farma sebagai upaya dalam menjalankan arahan Menteri BUMN Erick Thohir guna mendukung Program BUMN Untuk Indonesia. Sejak program ini dibentuk, KAEF telah berkontribusi pada sejumlah kegiatan yang bermanfaat baik bagi masyarakat luas.

Salah satu kegiatan TJSL yang dilakukan Kimia Farma adalah mendorong para petani tempuyung untuk mengembangkan potensinya melalui pendekatan Creating Shared Value (CSV). KAEF sendiri meresmikan program Bina Industri Desa Kimia Farma di Desa Sukamanah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Desa yang terletak di kawasan perbukitan yang menjadi lokasi pilihan untuk budidaya tanaman tempuyung.

Program Bina Industri Desa petani tempuyung diresmikan langsung oleh Direktur Sumber Daya Manusia KAEF Dharma Syahputra dan Kepala Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Wardini Mulatsari. Turut hadir juga Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Sekretaris Kepala Kecamatan Pangalengan, dan Kasi Pemerintahan Desa Sukamanah.

Kimia Farma akan mendampingi para petani binaan sehingga dapat menjadi roda penggerak pengembangan kapasitas kelompok bidang pertanian tempuyung di wilayahnya. Program ini dilaksanakan dengan pelatihan pemanfaatan daun tempuyung, pelatihan penyemaian bibit tempuyung, pelatihan pengelolaan lahan budidaya, dan pelatihan penanaman lahan budidaya.

Tempuyung menjadi bahan baku produk herbal Batugin yang dimiliki KAEF. Dengan kandungan nutrisinya tempuyung diyakini dapat membantu meluruhkan batu ginjal atau batu saluran kemih. Petani tempuyung akan menjadi supplier resmi dari KAEF sehingga perusahaan memperoleh alternatif pemasok daun tempuyung.

Selain sebagai salah satu supplier bahan baku produk herbal yang dimiliki Kimia Farma, program Bina Industri Desa akan meningkatkan kesejahteraan petani, sehingga pendapatan petani kelompok binaan budidaya tempuyung akan meningkat. Harapannya program ini dapat berkelanjutan sehingga akan memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi.

“Melalui Bina Industri Desa petani tempuyung akan memanfaatkan potensi lahan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pada akhirnya program ini akan mendukung tercapainya Sustainable Development Goals melalui produktivitas pertanian, peningkatan ekonomi, serta pelestarian dan pemanfaatan lahan secara berkelanjutani,” ungkap Dharma Syahputra dikutip 16 Maret 2023. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Diisukan Bakal Diganti, Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra Junjung Tinggi Etika

Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra menanggapi rumor mengenai pergantian… Read More

2 mins ago

Rupiah Diperkirakan Masih akan Melemah Akibat Inflasi AS yang Meningkat

Jakarta – Rupiah diprediksi masih akan mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), akibat peningkatan data inflasi… Read More

11 mins ago

IHSG Dibuka Naik 0,09 Persen ke Level 7.315

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (14/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

26 mins ago

Harga Emas Antam Anjlok Rp11.000, Sekarang Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Kamis, 14 November… Read More

1 hour ago

IHSG Diprediksi Melemah Terbatas, Cermati Sentimen Berikut

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More

2 hours ago

Mengukur Dampak Pemutihan Utang Petani dan Nelayan ke Industri Asuransi

Jakarta - Presiden Direktur Zurich Syariah, Hilman Simanjuntak, menyambut baik kebijakan pemutihan utang bagi petani… Read More

3 hours ago