Keuangan

Begini Cara Industri Asuransi Wujudkan Bisnis Berkelanjutan

Poin Penting

  • Industri asuransi berkomitmen melindungi risiko proyek energi terbarukan seperti PLTS, PLTB, PLTA mini, dan bioenergi sebagai bagian dari transisi energi hijau.
  • Melalui produk seperti AUTP dan AUTS, asuransi juga menjamin sektor pertanian dan peternakan, termasuk kolaborasi dengan UNDP untuk riset asuransi mikro pertanian.
  • Industri asuransi mulai mengarahkan investasi ke aset green energy, memperkuat skema co-financing, serta mengintegrasikan edukasi ESG dalam kurikulum industri asuransi.

Tangerang Selatan – Peran industri keuangan dalam mendukung penerapan transisi energi hijau sangat krusial saat ini. Bagaimana tidak, industri keuangan adalah industri yang bersinggungan langsung dalam aktivitas keuangan perusahaan.

Salah satu sektor keuangan yang juga memainkan peran penting ini ialah, sektor asuransi. Sektor asuransi, bersama dengan sektor industri keuangan lainnya, turut memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan ekosistem bisnis berkelanjutan.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Muhammad Iqbal mengungkapkan beberapa layanan yang industri asuransi miliki saat ini untuk menjamin program atau lini bisnis yang mendukung konsep berkelanjutan.

Pertama, ada asuransi proyek energi terbarukan. Iqbal menekankan bahwa industri asuransi berkomitmen untuk memberikan perlindungan atas risiko-risiko yang berpotensi muncul dari proyek-proyek berkelanjutan yang ada.

Baca juga: OJK Siapkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia Jilid 3

“Beberapa kawan kami juga sudah mulai mendukung proyek-proyek yang berkaitan dengan PLTS, PLTB, PLTA mini, bioenergy, dan seterusnya, sebagai support dari sisi risiko yang kemungkinan bisa terjadi dari proyek-proyek tersebut,” ujar Iqbal dalam forum diskusi bertema “Synergizing Energy, Finance, & Agribusiness for a Greener Future” yang diadakan Infobank Media Group dan Kemeterian Pemuda dan Olahraga di Double Tree by Hilton Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Jumat, 31 Oktober 2025.

Kedua, ada asuransi pertanian dan agribisnis hijau. Salah satu bentuk layanan dalam asuransi pertanian dan agribisnis hijau ini ialah Produk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS).

“Terutama, yang berkaitan dengan asuransi usaha ternak sapi ini. Satu, dua anggota kita sudah mulai bisa meng-cover apa yang terjadi di sisi peternakan sapi,” ungkap Iqbal.

Iqbal menerangkan lebih lanjut bahwa pihaknya saat ini juga menjalin kolaborasi dengan United Nations Development Programme (UNDP) dalam melakukan penelitian di bidang asuransi mikro, khususnya pertanian.

“Karena kalau mindset asuransi pertanian itu biasanya yang ada di pikiran kita adalah proses pembiayaannya saja, tapi sebenarnya tak hanya itu. Ada misalnya wilayah itu adalah tak ada hujan atau memang ada hujan. Nah, itu sudah mulai kita bisa lakukan assessment terkait hal tersebut,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mengatakan jika industri asuransi mendukung pengelolaan investasi atau premi yang dibayarkan nasabah ke aset-aset yang bersifat green energy.

“Jadi, kalau dulu kami memburu saham yang bluechip dan seterusnya, sekarang kita sudah mulai masuk ke seri-seri green energy,” sambung Iqbal.

Baca juga: Infobank dan Kemenpora Gelar Forum Diskusi “Synergizing Energy, Finance, & Agribusiness for a Greener Future”

Di luar itu semua, ia mengatakan bahwa sektor asuransi bersama-sama dengan sektor keuangan lainnya juga terus mengimplementasikan skema co-financing dalam membiayai proyek-proyek energi bersih.

Data sharing pun terus dilakukan dan diperkuat dalam rangka menganalisa risiko yang dapat muncul dari proyek yang ada.

“Terakhir adalah terkait edukasi publik soal ESG. Ini sudah mulai dimasukkan ke seluruh kurikulum pendidikan di industri asuransi,” tukas Iqbal. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

6 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

7 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

8 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

9 hours ago