Bogor – Bank Mandiri terus memperkuat lini layanan dan produk perbankan digital untuk meningkatkan pemanfaatan dan membudayakan kebiasaan bertransaksi secara online di masyarakat, terutama di masa pandemi covid-19. Hasilnya, Juli 2020, Bank Mandiri mencatat adanya lebih dari 4,7 juta user dan e-channel yang terintegrasi dengan sistem pembayaran digital Bank Mandiri dengan jumlah transaksi sebesar 114,4 juta senilai Rp129,6 triliun.
Menurut Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Aquarius Rudiyanto, inisiatif pengembangan layanan perbankan digital ini merupakan salah satu bentuk dukungan perseroan kepada agenda pemulihan ekonomi nasional, maupun lokal. Pasalnya, kata dia, kondisi luar biasa akibat pandemi ini telah memaksa seluruh industri berinovasi dalam proses usaha mereka untuk bisa bertahan.
“Oleh karena itu, kami mengembangkan layanan perbankan digital ini tidak hanya untuk mendukung bisnis perseroan, tetapi juga untuk mendukung kebutuhan inovasi para pelaku usaha,” ujar Aquarius dalam keterangannya, Selasa, 15 September 2020.
Dirinya mengungkapkan, inisiatif digitalisasi layanan perbankan ini juga sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial pilihan utama masyarakat Indonesia dengan bertransformasi menjadi modern digital bank terbaik yang dapat menghadirkan solusi perbankan digital yang handal dan simpel untuk berbagai kebutuhan nasabah.
“Dalam mengimplementasi inisiatif ini, kami tentu akan mengacu pada kearifan lokal agar dapat mendukung pengembangan industri potensial di masing-masing wilayah,” ucapnya.
Sementara itu, RCEO Bank Mandiri Region V/Jakarta III Anton Zulkarnaen menambahkan, digitalisasi layanan perbankan yang telah dilakukan antara lain pada proses pembukaan rekening tabungan dan permohonan kredit. Selain mempercepat proses administrasi, hal ini juga memudahkan nasabah karena tidak harus mendatangi kantor cabang.
Di samping itu, Bank Mandiri juga telah mengembangkan sejumlah platform perbankan digital seperti Mandiri Debit, Mandiri Kartu Kredit, Mandiri Emoney, Mandiri Online, Mandiri Internet Bisnis, Mandiri EDC dan Ecommerce, QRIS, Virtual Account, Mandiri ATM sampai dengan Mandiri Agen.
Bahkan, tambah Anton, pihaknya juga telah mengembangkan produk DIGIRESTO dan DIGIRETAIL yang dapat digunakan oleh pelaku usaha pemilik resto dan toko retail yang tentunya sangat simple karena cukup menggunakan platform Whatsapp.
Ia mencontohkan implementasi perbankan digital yang dilakukan oleh Bank Mandiri region V antara lain pemasangan 21 Ribu EDC yang sudah dilengkapi dengan fitur QRIS di merchant UMKM, lebih dari 60 merchant yang sudah dilengkapi dengan aplikasi canggih layanan online delivery Digiresto, hampir 10 Ribu lokasi yang sudah bisa menerima transaksi eMoney, lebih dari 2.000 ATM yang membantu masyarakat untuk transaksi non tunai bahkan lebih dari 200 ATM yang bisa melakukan setoran tunai langsung di ATM tanpa harus ke cabang.
Untuk wilayah Bogor, dalam waktu kurang dari 2 bulan, Bank Mandiri sudah menambah channel penerimaan QRIS hampir di 2.700 UMKM. Penempatan channel penerimaan QRIS ini juga dilakukan di tempat ibadah serta penggunaan kartu prabayar Mandiri untuk memudahkan transaksi pembayaran parkir. (*)
Jakarta - Mahkamah Agung (MA) telah mengeluarkan putusan kasasi yang diajukan PT Sri Rejeki Isman… Read More
Jakarta - Setelah didera kerugian selama empat tahun berturut-turut, KB Bukopin Finance (KBBF) mulai bangkit… Read More
Jakarta - Stasiun Whoosh Karawang akan resmi melayani penumpang mulai 24 Desember 2024. Pembukaan ini… Read More
Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More
Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More