Jakarta – Bank DBS Indonesia terus berkomitmen dalam mengembangkan ketahanan pangan, salah satunya melalui program People of Purpose (PoP).
Program yang merupakan kegiatan sukarelawan para karyawannya ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah makanan terbuang sia-sia, tetapi juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Lantas, bagaimana cara bank DBS Indonesia dalam memerangi kelaparan dan membangun ketahanan pangan ?
Siapa tahu, Anda menjadi lebih bersemangat dan terinspirasi untuk menerapkan beberapa langkah berikut untuk mengurangi sampah sisa makanan dan melestarikan lingkungan!
Bank DBS Indonesia menggandeng FoodCycle Indonesia dalam mengadakan kegiatan Ramadhan Food Donation, di mana sisa makanan yang masih layak konsumsi diolah kembali dan didistribusikan kepada komunitas yang membutuhkan.
Sebagai hasilnya, kegiatan Ramadhan Food Donation diikuti oleh 775 karyawan Bank DBS Indonesia dan berhasil mengumpulkan 700 paket makanan yang disalurkan ke 700 penerima manfaat di enam yayasan atau panti asuhan di kawasan Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan selama bulan Ramadan dan setelah Idul Fitri 1445H.
Baca juga : Cara Bank DBS Indonesia Dukung Gerakan Ramah Lingkungan
Kegiatan Ramadhan Food Donation juga berhasil menyelamatkan 750 kg food impact(makanan yang diselamatkan dan tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir/TPA).
2. Sortir kembali makanan kemasan yang masih layak konsumsi
Siapa di antara kamu yang ketika membeli makanan kemasan masih merasa waswas bila tanggal expired-nya sudah dekat dan akhirnya tidak jadi membeli?
Nah, sebenarnya pola pikir seperti ini perlu diubah karena seringkali, pada kenyataannya, makanan tersebut masih layak dikonsumsi.
Jadi, kamu hanya perlu merencanakan jadwal makan dengan baik agar habis bersamaan dengan tanggal kedaluwarsa.
Bank DBS Indonesia pun mengambil langkah proaktif untuk memerangi permasalahan tersebut dengan menginisiasi program Bread Sorting di mana roti kemasan tersebut dipilah berdasarkan yang masih layak konsumsi serta yang sudah masuk masa kedaluwarsa. Kegiatan ini berhasil menyelamatkan 1.221 kg roti yang disalurkan ke empat yayasan yang bekerja sama dengan FoodCycle Indonesia.
Baca juga : Bank DBS Ungkap Prospek Finansial di Tahun Naga Kayu
3. Kelola minyak jelantah untuk selamatkan lingkungan
Bank DBS Indonesia juga mengajak karyawannya untuk berkontribusi mendonasikan minyak jelantah di rumah kepada Beli Jelantah dan Duitin.
Minyak jelantah ini akan diserahkan kepada perusahaan biodiesel tersertifikasi untuk selanjutnya diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan.
Menariknya, daur ulang minyak jelantah bukan hanya membantu mengurangi limbah dan pencemaran, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, terutama di pedesaan.
Sejak awal kemitraannya pada tahun 2023, Bank DBS Indonesia bersama Beli Jelantah dan Duitin berhasil mengolah 457 kg minyak jelantah untuk didaur ulang menjadi biodiesel.
4. Menanam benih dan mengelola sisa makanan
Beberapa program sebelumnya berfokus pada upaya untuk mengolah kembali sisa makanan. Sebenarnya, membangun ketahanan pangan juga dimulai dari akarnya untuk memenuhi ketersediaan pasokan dan memastikan kualitas nutrisi dan keamanan makanan.
Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah menanam benih. Bank DBS Indonesia melalui program PoP mengadakan aktivitas Gardening Seed Starting yang berkolaborasi dengan Kebun Kumara.
Melalui program ini, karyawan tidak hanya menanam benih caisim dan mint, tetapi juga akan belajar untuk mengelola sampah sisa makanan menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman.
Dengan mengurangi kebutuhan akan pupuk kimia yang berpotensi merusak tanah dan air tanah, program ini berkontribusi positif bagi lingkungan.
Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan, bank DBS Indonesia percaya bahwa kolaborasi, sinergi, dan aksi nyata menjadi kunci untuk mencapai ketahanan pangan di Indonesia.
“Kami mengajak karyawan untuk turut ambil andil melalui kegiatan People of Purpose (PoP) serta bekerja sama dengan berbagai mitra seperti FoodCycle Indonesia, Beli Jelantah, Duitin, dan Kebun Kumara,” katanya, dalam keterangan tertulis, Kamis, 18 April 2024.
Lanjutnya, selain beragam kegiatan di atas, Bank DBS Indonesia meluncurkan kampanye Food Rescue Warrior pada Maret lalu. Kampanye ini berfokus pada kolaborasi dengan para pelaku industri hotel, restoran, dan kafe (horeca) untuk mengatasi permasalahan surplus makanan yang menjadi salah satu penyumbang terbesar sampah di Indonesia.
Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan Jangjo, FoodCycle Indonesia, serta 75 tenant terkemuka seperti SCBD Park, Hotel Harris fX Sudirman, dan Kopi Kenangan untuk menyukseskan kampanye ini.
Food Rescue Warrior diharapkan dapat memberikan manfaat bagi 130.000 penerima manfaat, menyajikan 3.128.571 hidangan untuk masyarakat yang membutuhkan, serta mengurangi sebanyak 1.916.250 kg sampah makanan.
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More