Ekonomi dan Bisnis

Begini Bentuk Dukungan Allied Telesis Terhadap Pertumbuhan Ekonomi RI

Jakarta – Allied Telesis, pemimpin global dalam solusi konektivitas dan jaringan pintar menunjukan komitmennya dalam mendukung pemerintah dengan meraih sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk 18 produk switch yang diproduksi langsung di Batam, Indonesia. 

“Ini merupakan bentuk komitmen Telesis untuk memacu pertumbuhan ekonomi domestik Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja baru dan menyediakan transfer teknologi,” kata Country Lead PT Allied Telesis Indonesia Beng Santosa, di Jakarta, Senin, 23 Oktober 2023.

Menurutnya, sertifikasi TKDN yang diraih tersebut melengkapi performa Allied Telesis Indonesia sebagai perusahaan solusi jaringan pintar yang didukung teknologi AI di Indonesia.

Baca juga: BI Revisi Keatas Pertumbuhan Ekonomi Global di 2023, Tapi Melemah di 2024

Ia menjelaskan, solusi jaringan Allied Telesis yang didukung teknologi AI dapat mengoptimalkan LAN, Wi-Fi, keamanan, dan SD-WAN, sehingga dapat mengurangi waktu jaringan yang tidak aktif, menyederhanakan kegiatan operasional, dan mengurangi biaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis yang selalu berubah saat ini. 

“Hal ini yang menjadikan Allied Telesis menerima berbagai pengakuan dari industri atas penawaran solusi yang diberikan, termasuk penghargaan untuk otomatisasi jaringan dan keamanan,” jelasnya.

Selain itu, Allied Telesis dapat memastikan pasokan lokal produk-produknya di Indonesia karena memiliki manufaktur kontrak dengan PT Sat Nusapersada Tbk, sebuah perusahaan manufaktur yang berbasis di Batam, yang selama ini telah mengembangkan produk-produk jaringan perusahaan di Indonesia.

Direktur PT Sat Nusapersada Tbk Bidin Yusuf mengungkapkan, kolaborasi pihaknya dengan Allied Telesis Indonesia berdasarkan pada fokus terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan bisnis masyarakat Indonesia. 

“Dengan adanya sertifikasi TKDN, kami berharap perusahaan kami akan terus memperkuat infrastruktur konektivitas dan meningkatkan inovasi yang terus membantu para pelaku bisnis di Indonesia,” bebernya.

Dengan adanya pabrik di Batam, Indonesia telah menjadi salah satu pusat produksi Allied Telesis di Kawasan Asia Tenggara untuk mengamankan pasokan switch lokal dan global yang menggunakan kandungan lokal. 

Baca juga: Kemenkeu ‘Pede’ Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Penopangnya

“Hal ini mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mewujudkan kemandirian sektor industri dalam negeri dengan mengoptimalisasikan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan barang dan jasa,” lanjut Benjamin Teh, Regional Director (ASEAN South) – Allied Telesis APAC Pte Ltd.

Allied Telesis telah menyediakan sumber daya yang mumpuni untuk membantu perusahaan-perusahaan berskala besar, menengah, dan kecil dalam menghadapi tantangan-tantangan kompetitif di pasar yang terus berubah dengan memberdayakan bisnis, dan menghilangkan hambatan teknologi. 

Pada akhirnya, para pelaku bisnis akan memiliki kesempatan untuk memperluas cakupan operasional mereka dengan infrastruktur jaringan yang berfungsi secara mulus tanpa gangguan dan dapat bersaing di pasar global.

Gencar Promosi TKDN

Sebagaimana diketahui, pemerintah gencar mempromosikan kandungan dalam negeri di berbagai industri, dengan tujuan meningkatkan produksi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Salah satu inisiatif penting dalam hal ini adalah kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Direktur IET  Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Priyadi Arie Nugroho mengatakan, dalam melaksanakan program tersebut, pihaknya telah melakukan beberapa terobosan dalam upaya mempercepat, mempermudah, dan memperbanyak sertifikasi TKDN.

Baca juga: Peran Penting TKDN dalam Mendukung Pembangunan IKN Berkelanjutan

“Langkah yang dilakukan oleh Allied Telesis Indonesia ini membuktikan bahwa anak bangsa dapat melakukan inovasi teknologi melalui proses riset dan pengembangan,” bebernya. 

Hal ini kata dia akan sangat berguna untuk lebih memacu produktivitas dan daya saing industri manufaktur teknologi informasi dan telekomunikasi yang akan memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Kami yakin bahwa kedepannya akan lebih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi TKDN seperti Allied Telesis,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

2 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

3 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

10 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

11 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

24 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

1 day ago