Perbankan

Begini Antisipasi Bank BCA Saat Transaksi Overload

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mencatat, sebanyak 99,95 persen transaksi nasabah dilakukan melalui mesin Electronic Data Capture (EDC), M-banking, serta lewat Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Tingginya transaksi tersebut, maka diperlukan penggunaan data yang real time untuk meningkatkan layanan digital di BCA.

Executive Vice President of Application Management Group BCA, Thomas Armand Lahey, mengatakan bahwa semakin meningkatnya data transaksi tersebut, BCA saat ini mengalami kelebihan data yang perlu dilakukan pemilihan data mana yang berguna ataupun tidak.

Baca juga: Ini 4 Jurus Bank BCA Hadapi Perkembangan Teknologi yang Makin Masif

“Jadi betul data itu makin banyak dan kita overloaded di data, kalau data kebanyakan kan nga ada gunanya makanya kita mesti ambil mana yang data itu berguna bagi kita mana yang bisa kita ambil,” ucap Thomas dalam Pertemuan Confluent Indonesia di Jakarta, 6 Desember 2023.

Sehingga, dengan adanya tantangan dalam melakukan pemilihan data tersebut, BCA menggunakan teknologi Confluent untuk membantu BCA dalam mengambil atau menggunakan data yang berbentuk real time.

“Salah satu teknologi yang kita gunakan confluent, untuk membantu kita untuk mengambil atau menggunakan data yang bentuknya real time,” imbuhnya.

Adapun, Confluent merupakan perusahaan rintisan berbasis Open source Apache Kafka yang bertujuan untuk menggerakan data, melalui penerapan infrastruktur yang dimodernisasi dan membuka nilai baru dari data yang akan menghubungkan seluruh organisasi untuk membangun aplikasi yang cerdas dan real time.

Baca juga: BCA Optimistis Kredit Bakal Moncer Setelah Pemilu 2024

“Penggunaan data real-time bagi perusahaan menjadi lebih penting dari sebelumnya bagi kesuksesan perusahaan modern, memungkinkan pengambilan keputusan yang gesit dan strategis sekaligus mengurangi tekanan pada infrastruktur lama,” ucap Area VP Asia Confluent, Rully Moulany dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, pengambilan data secara real time juga akan menjadi kunci dalam mendeteksi dan menganalisis ancaman siber saat terjadi dan mendorong pengambilan keputusan yang akurat yang dapat memitigasi risiko tersebut. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

16 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

16 hours ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

16 hours ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

17 hours ago

Keluarga Ini Jadi Paling Tajir di Taiwan Berkat Bank dan Asuransi, Intip Siapa Mereka

Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More

18 hours ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

18 hours ago