Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump nampak menekan bank Sentral AS The Fed dalam beberapa cuitan di twitter pribadinya.
Dalam cuitan tersebut nampak Presiden AS tersebut kurang puas terhadap kinerja bank sentral sehingga menampilkan momen ‘tidak akur’ antara pemerintahan dan bank sentral.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa kejadian tersebut berbanding terbalik dengan keadaan di Indonesia. Dimana saat ini kondisi keduanya masih sangat harmonis.
“Jeremy Powel (Gubernur The Fed) iri dengan saya, mereka dikiritk pemerintahnya. Kalau kita bisa diliat BI bagaimana mesranya antara pemerintah,” kata Perry di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat 9 Agustus 2019.
Perry menilai kolaborasi antar lembaga termasuk Pemerintah dan bank sentral sangat dibutuhkan. Walau begitu, pihaknya mengaku terus menjaga independensi dengan tidak mau diintervensi oleh siapapun termasuk presiden.
Tak hanya itu, saat ini BI bersama Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus berkomitmen menjaga stabilitas keuangan dan perekonomian nasional. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More