Nasional

Beban Utang RI Semakin Numpuk, INDEF Kasih Solusi Begini

Jakarta – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekonomi dan Keuangan INDEF Esther Sri Astuti mengingatkan bahwa pemerintahan baru di era Presiden Prabowo memiliki beban utang yang cukup tinggi.

Sebab, utang pemerintah saat ini per Mei 2024 tembus Rp8.300 triliun dengan jatuh tempo pada 2025-2029 sebesar RP3.749 triliun. Adapun, untuk tahun 2025 saja, utang jatuh tempo sekitar Rp800 triliun.

“Kalau itu tidak diimbangi dengan kapasitas penerimaan negara yang meningkat, maka saya tidak terbayang apakah negara ini akan mengalami stroke yang ketiga? Semoga tidak, “ katanya dalam  diskusi publik ‘Beban Utang Pemerintahan Mendatang’ di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Makin Menggunung, Segini Utang Warisan Rezim Jokowi ke Prabowo

Untuk itu kata dia, pemerintah Prabowo-Gibran harus memiliki alternatif sumber pembiayaan lain. Selain untuk membayar utang jatuh tempo, pemerintah anyar juga harus membiayai berbagai program fantastis lain seperti makan siang gratis dan pembangunan IKN.

“Saya sebut program yang  fantastis, misalnya program makan siang gratis yang anggarannya mencapai 466 triliun rupiah. Jumlahnya sama dengan anggaran untuk pembangunan IKN,” jelasnya.

diketahui, untuk tahun 2025 saja, pemerintah baru menganggarkan sebesar Rp71 triliun untuk program makanan gratis. 

Baca juga: Ngeri! Prabowo Disebut Berencana Naikkan Rasio Utang RI 50 Persen

Selain itu, pemerintahan baru juga memiliki beban  pembangunan Ibukota Nusantara (IKN). Karena, hingga kini  belum ada perkembangan signifikan dari investor yang mau berinvestasi di IKN.

Pihaknya menyarankan, pemerintahan Prabowo-Gibran harus memprioritaskan program  yang memiliki efek multiplier luas. Program tersebut terutama berdampak kepada pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

“Misalnya program peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan modal, dan transfer teknologi. Ketiga program ini, sekaligus akan menjadi modal bagi Indonesia untuk menjadi negara maju,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago