Perbankan

BCA Targetkan Jumlah Nasabah Tembus 30 Juta di 2023

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah menargetkan jumlah nasabah akan mencapai 30 juta nasabah di tahun 2023, di mana per Juni 2022 jumlah nasabah BCA mencapai 24 juta nasabah.

Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim, mengatakan, bahwa target pertumbuhan nasabah tersebut telah dicanangkan sejak tahun 2018 dengan menyasar nasabah yang bertransaksi melalui current account saving account (CASA).

“Nasabah 30 juta itu memang target kami yang sudah kami canangkan dari tahun 2018 sebenernya. Bagaimana kita bisa double ya pertumbuhan nasabah tentu ini banyak sekali ya effort yang harus kita lakukan,” ucap Vera dalam konferensi pers Public Expose Live, 14 September 2022.

Ia melanjutkan, BCA dalam mendukung hal tersebut adalah terus meningkatkan layanan nasabah secara online maupun offline. Selama pandemi layanan online BCA sangat memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhan dan layanan lainnya.

“Suatu hari nasabah akan ke cabang juga memiliki kebutuhan yang lain, disinilah kesiapan tim kami yang di cabang selalu melayani nasabah dengan berbagai kebutuhan dan sebegitu pandemi mulai reda cabang itu sangat penuh, jadi layanan nasabah tidak dapat kami lupakan,” imbuhnya.

Selain itu, untuk memaksimalkan layanan kepada nasabah, BCA juga telah menambah satu lokasi layanan call center Halo BCA di Semarang, Jawa Tengah yang telah beroperasi penuh pada tahun ini. Sehingga layanan call center tersebut saat ini terdapat di Jakarta dan Semarang.

“Tentunya ini dengan adanya 2 call center ini memperkuat pelayanan kami kepada nasabah, andai kata nasabah tidak sempat ke cabang tetap bisa kita lakukan pelayanan secara digital yaitu melalui halo bca,” ujar Vera.

Adapun, pada sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) naik 17,3% yoy per Juni 2022, mendorong total dana pihak ketiga (DPK) menyentuh milestone Rp1.000 triliun untuk pertama kalinya.

Pencapaian tersebut sejalan dengan pertumbuhan volume transaksi yang naik 40% yoy mencapai 10 miliar transaksi per semester I-2022, yang mayoritas berasal dari mobile banking.

“Kami konsisten mengusung konsep “hybrid banking” dalam melayani basis nasabah yang terus bertumbuh, baik di ekosistem online maupun offline. Hal ini penting untuk senantiasa memberikan kenyamanan kepada berbagai segmen nasabah dalam bertransaksi, di samping tetap menjaga keandalan dan keamanan sistem kami,” tambahnya. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

35 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

45 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago