News Update

BCA Syariah Incar Pembiayaan dan DPK Tumbuh 15%

Jakarta – PT Bank BCA Syariah meyakini penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dapat tumbuh double digit hingga akhir tahun ini. Perseroan menargetkan pembiayaan dan DPK dapat tumbuh di kisaran 15 persen.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, target pertumbuhan pembiayaan dan DPK di akhir tahun ini akan tercapai asalkan kondisi perekonomian nasional mendukung. Meski begitu, hingga Semester I 2017 pembiayaan dan DPK BCA Syariah menunjukkan masih tumbuh positif.

“Sampai akhir tahun kami canangkan growth bisa 15 persen tapi perbankan tergantung kondisi dunia usaha. Kalau dunia usaha bagus optimis bisa tumbuh 15 persen mungkin bisa lebih,” ujarnya, di Jakarta, Rabu, 26 Juli 2017.

Dia mengungkapkan, perseroan akan fokus pada pembiayaan yang berkualitas atau produktif terutama di segmen komersial. Hingga Semester I tahun ini pembiayaan komersial perseroan mengalami pertumbuhan cukup signifikan yakni mencapai 30,17 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Menurutnya, pembiayaan komersial perseroan juga mengalami peningkatan porsi dari 67,07 persen dari total pembiayaan menjadi 72,01 persen atau sebesar Rp2,8 triliun. Di mana hingga pertengahan tahun ini total pembiayaan BCA Syariah mencapai sebesar Rp3,88 triliun atau tumbuh 21,09 persen (yoy).

Selain komersial, kata dia, mayoritas pembiayaan perseroan juga masuk ke segmen UMKM sebesar 23,10 persen dari total pembiayaan yakni mencapai Rp897,24 miliar atau meningkat 6,65 persen (yoy). Namun, porsi pembiayaan UMKM mengalami penurunan 3,13 persen dibanding Juni 2016 sebesar 26,22 persen.

Ke depan, lanjut dia, BCA Syariah akan lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaannya yang bertujuan agar rasio kredit bermasalah dapat terjaga di level yang sehat. Perseroan akan mengutamakan para nasabah yang memiliki track record baik dalam menyalurkan pembiayaannya.

Pembiayaan berkualitas artinya nasabah yang punya track record dan bukan penguasaha baru di bidangnya. Mereka harus kuasai industrinya dan punya capacity dan karakter yang baik serta bertanggung jawab. Sehingga menjadi pembiayaan yang berkualitas,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

3 hours ago

Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025

Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More

13 hours ago

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

13 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

13 hours ago

Insiden Polisi Tembak Polisi, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar

Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More

13 hours ago

Wamen ESDM Dukung Adopsi Electrifying Lifestyle di Masyarakat

Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More

14 hours ago