Jakarta – PT Bank BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan laba bersih tertinggi dalam lima tahun terakhir. Anak usaha dari BCA ini mengantongi laba Rp117,58 miliar pada 2022, tumbuh 33,50% secara tahunan (yoy) dari Rp87,42 miliar di 2021. Pertumbuhan laba yang lebih tinggi terakhir kali dicatat pada 2016 yaitu 57%.
Laba BCA Syariah terkerek oleh sejumlah faktor, diantaranya dari keberhasilan perusahaan mencari dana murah atau CASA dan optimalisasi pendapatan berbasis komisi. Selain itu, total pembiayaan yang naik juga ikut mendorong pendapatan dari penyaluran dana.
Per Desember 2022, CASA BCA Syariah mencapai Rp3,7 triliun atau 38,6% dari total dana pihak ketiga (DPK). Pertumbuhan CASA didukung oleh pertumbuhan Giro di Desember 2022 yang mencapai Rp2,1 triliun atau tumbuh 73,9%. Sementara perolehan tabungan tercatat tumbuh 13,3% atau mencapai Rp1,5 triliun.
Direktur Utama BCA Syariah Yuli Suryaningrum mengatakan pengembangan fitur e-channel dan kegiatan-kegiatan pemasaran yang lebih aktif di seluruh cabang di sepanjang tahun 2022 telah mendorong CASA BCA Syariah di 2022.
“Di 2023 kami akan meningkatkan inovasi fitur dan produk e-channel, penguatan infrastruktur IT melalui pengembangan core banking, penguatan delivery channel dan sinergi dengan BCA, serta digitalisasi dalam proses pembiayaan serta pengembangan fitur e-channel,” ujarnya kepada Infobank, 21 Maret 2023.
Adapun BCA Syariah telah mengumpulkan DPK Rp9,5 trilliun, naik 23,5% (yoy). Sementara total pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp7,6 triliun pada 2022, tumbuh 21,3%.
Pertumbuhan pembiayaan BCA Syariah juga diimbangi dengan kualitas rasio pembiayaan yang baik. Terbukti, non performing financing (NPF) gross BCA Syariah di level 1,42%, sementara NPL nett di level 0,01%.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi atau fee based income BCA Syariah naik 10,92% (yoy) menjadi Rp30,46 miliar pada 2022. Fungsi intermediasi yang berjalan baik juga mendorong aset BCA Syariah tumbuh 19,1% (yoy) menjadi Rp12,7 triliun.
Yuli juga mengungkapkan BCA Syariah akan memanfaatkan momentum positif dan mengantisipasi gejolak ekonomi yang masih membayangi dengan menerapkan strategi pengelolaan aset dan liabilitas yang baik. “Kami menargetkan pertumbuhan di kisaran 9-11% untuk aset dan laba di kisaran 17-19%,” Pungkas Yuli,” (*) Dicky F.
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More