Pasar Modal

BCA Sekuritas Pangkas Target IHSG 2024 Jadi 7.200-7.300, Apa Alasannya?

Jakarta – BCA Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun 2024 berada pada kisaran 7.200-7.300. Angka ini menurun dari target sebelumnya, yakni di level 7.600 – 7.700.

Head of Research BCA Sekuritas Andre Benas mengatakan target IHSG dinilai dari sejumlah faktor salah satunya, yakni kebijakan fiskal di Indonesia, serta masih belum adanya kepastian mengenai foreign direct investment (FDI) atau penanaman modal asing dan inflasi yang masih cukup rendah, serta kenaikan PDB yang minimal.

“Jadi sebenarnya gak ada alasan untuk IHSG ini naik cukup signifikan di tahun 2024,” ujar Andre dalam Pelatihan Jurnalis BCA, Senin, 15 Juli 2024.

Baca juga: Morgan Stanley dan HSBC Turunkan Rating Pasar Saham RI, Ini yang Bakal Dilakukan OJK

Andre mengungkapkan saham di sektor perbankan masih menjadi kontribusi terbesar bagi IHSG. Terlebih, dalam tiga tahun terakhir saham-saham perbankan naik cukup signifikan.

“Apakah saham-saham perbankan itu bisa naik lagi di 2024 dan 2025? Nggak ada yang tahu. Tapi kalau ngelihat trennya yang sudah decelerating, profit-nya pun sudah semakin kecil, mestinya upset untuk IHSG di 2024 udah nggak terlalu banyak,” jelas Andre.

Meski demikian, menurutnya IHSG bisa melejit jika presiden terpilih Prabowo Subianto pada kepemimpinan selanjutnya dapat memberikan sentimen makro yang positif.

Baca juga: BEI Ungkap Ada Dua Perusahaan Jumbo Bersiap IPO

Adapun BCA Sekuritas merekomendasikan untuk memantau sektor-sektor retail, perunggasan, kesehatan, batu bara, dan transportasi. Untuk sektor perunggasan, Andre bilang jika BCA Sekuritas melihat harga material mentah misalnya harga biji jagung yang mengalami penurunan.

“Sektor ini masih bisa memberikan return yang cukup bagus, terutama dari dividennya,” ujarnya.

Kemudian untuk sektor kesehatan, BCA Sekuritas menilai kenaikan premi asuransi yang mendorong pemilik asuransi untuk melakukan cek kesehatan lebih rutin. Oleh karena itu hal ini menjadi nilai positif untuk sektor Kesehatan. (*)

Irawati

Recent Posts

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

51 mins ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

2 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

2 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

3 hours ago

KB Bank Beri Suntikan Pembiayaan untuk Vendor Tripatra

Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More

4 hours ago

IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 1,84 Persen, Tembus Level 6.977

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More

5 hours ago