BCA Pastikan Akusisi Bank Kecil Non-Tbk
Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menambahkan pilihan Reksa Dana Saham USD yang berbasis syariah untuk melengkapi solusi investasi nasabah. Bersama PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM), BCA meluncurkan produk bernama Reksa Dana Syariah BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD.
Seperti diketahui, di tengah situasi pandemi yang masih melanda Indonesia, investasi menjadi salah pilihan masyarakat untuk mengalokasikan dananya. Dimana hal ini terlihat dengan tingginya peningkatan jumlah investor di pasar modal, khususnya jumlah Investor untuk Produk Reksa Dana.
Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Mei 2021 tercatat ada lebih dari 4,69 juta investor produk Reksa Dana, hal ini mengalami peningkatan sebesar 47,87% dibandingkan Desember 2020. KSEI juga mencatatkan demografi profil investor individu sebesar 58,09% yang di dominasi oleh individu yang berusia dibawah 30 tahun. Melihat adanya tren peningkatan tersebut mengisyaratkan bahwa masyarakat Indonesia kini sudah melek terhadap kehadiran investasi yang memiliki dampak baik bagi perekonomian.
Christine Setyabudhi selaku Senior Executive Vice President Divisi Wealth Management BCA mengatakan, produk BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD mulai bisa dibeli pada 12 Juli 2021 melalui Welma dan Cabang BCA.
“Penawaran produk Reksa Dana BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD ini, memberikan peluang kepada masyarakat pada umumnya dan nasabah BCA pada khususnya untuk melengkapi diversifikasi geografi investasi melalui akses pada Pasar Modal Cina yang merupakan salah satu pasar terbesar di dunia. Instrument ini juga cocok bagi nasabah yang ingin memiliki alternatif lain untuk investasinya dalam mata uang USD,” katanya melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa 13 Juli 2021
BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD merupakan Reksa Dana offshore syariah pertama di Indonesia yang fokus berinvestasi di pasar saham Cina. Dalam proses pemilihan sahamnya, pihaknya mengintegrasikan filter ESG (Environmental, Social, dan Governance) dan prinsip Syariah, yang dipercaya dapat membantu investor mencapai risk-adjustment return dalam jangka panjang.
“Selain itu, solusi yang kami tawarkan ini juga memberikan nilai tambah bagi investor yang ingin mengejar peluang investasi berkelanjutan sekaligus memberikan dampak positif pada keberlangsungan generasi mendatang. Dengan kehadiran Reksa Dana ini di platform BCA, kami berharap dapat memberikan pilihan diversifikasi yang menarik bagi nasabah dan relevan dengan kondisi pasar saat ini.” ujar Maya Kamdani, Direktur & Head of Marketing and Product Development PT BNP Paribas AM.
Sebagai informasi saja, pertumbuhan investor Reksa Dana Saham pun turut tercatat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatatkan pada Mei 2021 sebanyak 23,34% investor menempatkan dananya pada instrumen tersebut. Hal ini pun menempatkan Reksa Dana Saham menjadi nomor dua favorit bagi investor, setelah Reksa Dana Pendapatan Tetap.
Nasabah dan masyarakat yang ingin melakukan transaksi Reksa Dana kini dapat memanfaatkan aplikasi mobile Wealth Management dari BCA yaitu Welma yang digunakan untuk transaksi (jual-beli) produk investasi seperti Reksa Dana, Obligasi dan informasi asuransi. Welma juga sudah memiliki fitur pendaftaran Single Investor Identification (SID) online yang memfasilitasi dan memudahkan nasabah dalam melakukan pendaftaran nomor SID secara online. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More