Jakarta– Penerbitan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 015 (ORI015) oleh Pemerintah diyakini akan menarik banyak investor. Tak terkecuali bagi nasabah yang telah menanamkan dananya di bank. Hal tersebut juga terlihat dari perpindahan Dana Pihak Ketiga (DPK) PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengaku sebanyak Rp1,3 triliun Dana Pihak Ketiga (DPK) miliknya berpindah untuk menanamkan modalnya ke ORI015.
“Buat kita pun banyak nasabah kita yang dari tabungan ke ORI itu sekitar Rp1,3 triliun lari kesana (ORI). Tapi buat kita tidak ada masalah krena kebetulan LDR kita bagus, tetapi ini pasti ada persaiangan juga,” kata Jahja di Jakarta Selasa, 9 Oktober 2018.
Jahja menyebut, adanya ORI 015 juga cukup membuat perbankan kewalahan sebab besaran imbal hasil atau kupon ORI015 ini lebih tinggi dibandingkan dengan ORI sebelumnya.
“Faktanya memang dengan adanya ORI beberapa bagian dari dana perbankan ketarik kesana, tentu harus kita bicarakan juga, karena kan kupon 8,25 lalu pajaknya lebih murah, itu mernarik buat nasabah. faktnya begitu,” tambah Jahja.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 015 dengan tenor tiga tahun dan kupon tetap sebesar 8,25% per tahun. Besaran imbal hasil atau kupon ORI015 ini tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan ORI014 dan ORI013 yang masing-masing memberikan imbal hasil 5,85% dan 6,6%. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More