Kredit BCA tahun 2017 Tumbuh 12,4% Menjadi Rp468 Triliun
Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah menyalurkan kredit sebesar Rp468 triliun di sepanjang 2017. Angka tersebut mengalami pertumbuhan mencapai 12,4 persen bila dibandingkan dengan kredit BCA tahun sebelumnya sebesar Rp416 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, di Jakarta, Kamis, 8 Maret 2018 menjelaskan, portofolio kredit pada 2017 ditopang oleh seluruh segmen. Untuk kredit korporasi mengalami pertumbuhan 14,5 persen menjadi Rp177,3 triliun di akhir tahun 2017.
“Pada triwulan akhir 2017, BCA melihat tingginya pencairan kredit korporasi sejalan dengan siklus peningkatan permintaan kredit pada akhir tahun,” ujarnya.
Sementara itu, kredit konsumer mengalami pertumbuhan 12,1 persen di akhir tahun lalu menjadi Rp122,8 triliun yang didukung oleh produk kredit konsumer yang kompetitif. Pada portofolio kredit konsumer, kredit Pemilikan Rumah (KPR) meningkat 14,2 persen menjadi Rp73 triliun.
Selanjutnya, pada Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) naik 10 persen menjadi Rp38,3 triliun pada tahun 2017. Pada periode yang sama, outstanding kartu kredit juga meningkat 6,9 persen menjadi Rp11,5 triliun. Kredit komersial dan UKM tumbuh 10,3 persen menjadi Rp167,5 triliun.
Baca juga: BCA Rampungkan Akuisisi Bank Kecil di Tahun Ini
Meski demikian, rasio kredit bermasalah (NPL) BCA tetap terjaga pada level yang relatif rendah yaitu 1,5 persen pada akhir tahun 2017. Total cadangan kredit yang telah dibentuk tercatat Rp14,6 triliun, naik 5,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebesar 190,7 persen.
“BCA juga tetap mempertahankan posisi iikuiditas dan permodaian yang sehat. Rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) tercatat sebesar 78,2 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 23,1 persen,” ucapnya.
Pengembangan layanan payment settlement merupakan iangkah strategis yang berperan dalam memperkokoh pendanaan BCA terutama dari dana giro dan tabungan Current Account and Savings Accounts (CASA). Pada akhir 2017, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp581,1 triliun, meningkat 9,6 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp530,1 triliun.
Sementara sana CASA berkontribusi 76,3 persen dari total dana pihak ketiga BCA dan tercatat sebesar Rp443,7 triliun pada akhir tahun 2017. Di dalam komposisi CASA, dana giro tumbuh 9,7% menjadi Rp151,3 triiiun dan dana tabungan naik 8,2 persen menjadi Rp292,4 triliun. (*)
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More