Jakarta – PT Bank Central Asia (BCA) Tbk telah menyalurkan kredit di semester I 2017 sebesar Rp433 triliun atau mengalami pertumbuhan 11,9 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama yakni sebesar Rp387 triliun.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, kredi yang tumbuh positif ini didorong oleh kredit korporasi dan konsumer. Di mana kredit korporasi tercatat Rp160,7 triliun atau tumbuh 18,7 persen jika dibandingkan dengan semester I 2016.
“Kredit korporasi tumbuh sejalan dengan permintaan kredit yang lebih tinggi pada periode April Juni 2017,” ujar Jahja, di Jakarta, Kamis, 27 Juli 2017.
Sementara total kredit konsumer tercatat sebesar Rp124,5 triliun atau mengalami pertumbuhan 18,4 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu. Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah mengalami pertumbuhan 21,9 persen menjadi Rp75,3 triliun.
“Kredit perumahan ini meningkat karena bunga yang kompetitif pada periode Februari sampai April 2017,” ucapnya.
Sementara itu, kata Jahja, kredit kendaraan bermotor juga mengalami peningkatan sebesar 12,2 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp38,2 triliun dan outstanding kartu kredit meningkat 18 persen (yoy) tercatat Rp11,1 triliun pada akhir Juni 2017.
“Kredit komersial dan Usaha Kecil & Menengah (UKM) tumbuh 1,2 persen (yoy) menjadi Rp148,3 triliun, sejalan dengan adanya pelunasan fasilitas modal kerja pada semester I 2017,” paparnya.
Meski pertumbuhan kredit BCA positif, perseroan tetap menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada level 1,5 persen di akhir Juni 2017, sedikit lebih tinggi dibandingkan 1,4 persen pada posisi Juni 2016, namun masih dalam batasan toleransi risiko yang dapat diterima cadangan kredit yang tercatat sebesar Rp 12,5 triliun pada akhir Juni 2017, meningkat 23,7 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya.
“Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebesar 196,3 persen. Posisi permodalan dan likuiditas BCA juga tetap terjaga dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio CAR) sebesar 22,1 persen dan rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio LFR) sebesar 74,5 persen. (*)
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More
Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More
Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan pemerintah tengah membahas revisi Peraturan… Read More