Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) membukukan kinerja keuangan yang ciamik di kuartal III 2024 dengan mencatatkan laba bersih Rp41,1 triliun atau tumbuh 12,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Pertumbuhan laba bersih BCA tersebut, ditopang oleh peningkatan penyaluran total kredit yang mencapai Rp877 triliun atau tumbuh 14,5 persen yoy hingga September 2024. Realisasi kredit tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri perbankan yang sebesar 10,85 persen (yoy) per September 2024.
“Peningkatan kredit hingga September 2024 merefleksikan komitmen BCA dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Permintaan kredit konsumer juga baik dari BCA Expoversary 2024 dan BCA Expo 2024 yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB lebih dari Rp78 triliun,” kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA dalam konferensi pers Pemaparan Kinerja Kuartal III 2024, Rabu, 23 Oktober 2024.
Baca juga: Kolaborasi BCA Syariah dan Henan Putihrai Sekuritas Tingkatkan Inklusi Pasar Modal Syariah
Jahja merinci, penyaluran pembiayaan per September 2024 ditopang kredit korporasi yang menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi, naik 15,9 persen yoy mencapai Rp395,9 triliun. Sedangkan kredit komersial juga naik 11,8 persen yoy menjadi Rp135,3 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,2 persen yoy hingga Rp120,1 triliun.
Adapun total portofolio kredit konsumer naik 13,1 persen yoy menjadi Rp216,5 triliun, didorong KPR yang tumbuh 10,7 persen yoy mencapai Rp130,4 triliun serta KKB sebesar 17,9 persen year menjadi Rp64,1 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) naik 15,0 persen yoy mencapai Rp21,9 triliun.
Pertumbuhan kredit yang solid tersebut diikuti dengan terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) mencapai 6,1 persen per September 2024. Ini membaik dari posisi tahun lalu yang berada di angka 7,9 persen. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) berada di tingkat yang terjaga 2,1 persen.
Sementara dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) BCA tembus Rp1.125 triliun, atau naik 3,4 persen yoy per September 2024. Rinciannya, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total DPK, tumbuh 5,2 persen mencapai Rp915 triliun.
“Terjaganya pertumbuhan CASA selaras dengan peningkatan total frekuensi transaksi BCA
sebesar 21 persen yoy mencapai Rp26 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2024,” kata Jahja.
Baca juga: Perluas Ragam Investasi, BCA Bersama Bahana TCW Hadirkan Reksa Dana BIPA35
Sejalan dengan solidnya penyaluran kredit dan pendanaan, BCA mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) per September 2024 sebesar 9,5 persen yoy mencapai Rp61,1 triliun.
Pendapatan selain bunga naik 13,5 persen yoy menjadi Rp19,0 triliun. Ini ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7,0 persen YoY.
“Total pendapatan operasional mencapai Rp80,1 triliun, naik 10,4 persen yoy,” ujar Jahja. (*)
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) terus berupaya mendorong lonjakan penjualan bisnis kendaraan… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama anggota Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa, data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Bangkok – Perkembangan layanan pembayaran non tunai alias QR Code di Negeri Gajah Putih begitu… Read More
Jakarta – BNI Asset Management atau BNI AM kembali berkolaborasi dengan Mandiri Sekuritas menyelenggarakan kegiatan… Read More
Bangkok – Presiden Bangkok Bank dan Presiden Komisaris Bank Permata, Chartsiri Sophonpanich mengungkapkan, Indonesia menjadi bagian… Read More