Jakarta – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) Jahja Setiaatmadja mengingatkan, agar para pelaku bisnis dapat lebih berhati-hati dalam bertansformasi menjadi digital, sebagai lahan bisnis yang menghasilkan uang.
“Bapak ibu bisa menikmati efisiensi dari teknologi digital, tapi untuk menjadikan itu bisnis model, bapak ibu harus hati-hati,” ujarnya dalam acara 3rd Infobank Top 100 Bankers, di Jakarta, Kamis, 28 November 2019.
Dirinya menyatakan hal tersebut karena menurutnya, investasi di bidang digital itu membutuhkan dana yang besar, dan keuntungan yang didapat setelahnya tidak bisa menutupi modal yang sudah diberikan untuk investasi ke bidang tersebut.
Dirinya pun menjelaskan tentang bagaimana Bank BCA membutuhkan modal besar untuk investasi pada pengembangan teknologi. “BCA kala itu butuh dana Rp52,2 triliun untuk investasi di bidang teknologi ini termasuk semua aspek, dari software, hardware, jaringan, dan yang lainnya,” ucapnya.
Menurutnya, hal ini belum termasuk hiring orang untuk maintenance dan pengoperasian teknologi digital. “Untuk dapat talented people pada bidang digital, ini makin susah dan mahal, karena bukan industri perbankan saja. Kalo bicara digital, yang butuh itu banyak banget,” tutupnya. (*) Steven
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More