News Update

BCA: Online Shop Sebabkan Kredit Komersial & UKM Melemah

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk, (BCA) mengakui, melemahnya pertumbuhan kredit di sektor komersial dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) hingga September 2017, disebabkan oleh dampak disrupsi dari pergeseran pola belanja masyarakat yang cenderung beralih ke online shop (e-commerce).

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, di Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2017 mengungkapkan, selain pergeseran pola belanja masyarakat yang cenderung ke e-commerce, penjualan ritel yang belum membaik juga menjadi faktor utama melemahnya kredit di sektor komersial dan UKM.

Berdasarkan laporan kinerja BCA di kuartal III 2017, kredit komersial dan UKM mengalami pertumbuhan sebesar 2,4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Namun demikian, jika dilihat secara year to date (ytd) atau dari Januari-September 2017, kredit komersial dan UKM mengalami perlambatan sebesar 1,2 persen.

“Kalau dilihat memang kredit agak lemah yang secara umum juga terjadi di negara lain. Kita lihat ada dua hal, pertama dari segi daya beli dan kedua adanya online shop. Hal itu, untuk industri tertentu sangat berpengaruh. Banyak terkena dampaknya, industri-industri tertentu sudah terganggu,” ucapnya.

BCA mencatat pertumbuhan kredit komersial dan UKM paling kecil diantara segmen kredit lainnya. Misalnya, untuk kredit konsumer, BCA menyalurkan Rp128,3 triliun atau tumbuh 20,6 persen (yoy) dan 17,1 persen (ytd). Sedangkan kredit korporasi tercatat Rp161,5 triliun atau tumbuh 21,2 persen (yoy) dan 4,3 persen (ytd).

Jahja melihat disrupsi ekonomi terutama untuk pengusaha kecil dan menengah memang sedang melanda. “Terutama untuk yang usaha alat-alat elektronik, fashion dan alat kosmetik. Ada dampak ke toko karena penjualan cenderung ke online. Sekarang beberapa pertokoan volume pengunjungnya berkurang,” paparnya.

Selain itu, pengusaha UKM juga harus menghadapi tantangan daya saing. Pasalnya, melalui perdagangan daring/online, barang impor jadi lebih murah dan mudah untuk masuk ke dalam negeri. Alhasil, produsen dalam negeri harus berpikir keras untuk meningkatkan omzet bisnisnya menyaingi produk impor.

“Kalau diurut-urut, komposisi produk lokal hanya sedikit. Sebanyak 90 persennya produk impor. Produk impor kualitasnya bagus, tidak perlu lagi pedagang perantara, hemat ongkos pegawai, logsitik dan semuanya lebih murah,” jelasnya.

Namun demikian, dirinya mengakui masih optimistis terhadap penyaluran kredit komersil dan UKM akan membaik pada kuartal IV mendatang. Penyebabnya, adalah adanya perbaikan daya beli masyarakat karena ekspansi belanja pemerintah yang akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2017.

Secara keseluruhan, BCA memprediksi pertumbuhan kredit akan berkisar 9 persen atau dalam rentang 8-10 persen di akhir 2017. Hingga kuartal III 2017, penyaluran kredit BCA mencapai Rp440 triliun atau naik 13,9 persen (yoy), dan mendorong kenaikan laba BCA sebesar 11,3 persen (yoy) atau menjadi Rp16,8 triliun. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

17 mins ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

6 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

7 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

7 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

8 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago