Perbankan

BCA Makin Fokus Garap Bisnis Wealth Management

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ingin semakin serius dalam menggarap bisnis wealth management dan investasi. Perseroan melihat segmen ini menyimpan potensi yang sangat besar. BCA pun akan menggelar BCA Wealth Summit 2022 untuk meningkatkan kesadaran nasabah akan investasi, sekaligus mengenalkan ragam produk investasi dan proteksi.

BCA Wealth Summit 2022 ini baru pertama kali digelar dan akan dilangsungkan secara hybrid. Pada 8-9 September 2022, event ini akan dihelat offline di Jakarta, tapi khusus diperuntukan bagi nasabah BCA Solitaire dan BCA Prioritas. Lalu pada 10-23 September, BCA Wealth Summit 2022 akan dilangsungkan secara online, dan terbuka bagi masyarakat umum yang berminat.

“Dalam Wealth Summit ini kita ingin sharing juga, mengenai bagaimana sih sebenarnya perkembangan ekonomio global saat ini. Tren-tren apa dari segi investasi yang sedang marak pada saat ini. Kemudian kita mengundang berbagai mitra kita untuk datang dan memberikan sharing, Semoga bisa memberikan manfaat bagi nasabah, dan mereka mendapatkan. perspektif yang lengkap bahwdiversifikasi itu sangat penting. Kita ingin nasabah paham untuk tetap berhati-hati karena marak juga investasi bodong. Itu adalah salah satu yang ingin kita edukasi kepada nasabah,” ujar Haryanto T Budiman, Direktur BCA dalam BCA Talk: Road to BCA Wealth Summit 2022 di Jakarta, Senin, 5 September 2022.

Haryanto menegaskan, di tengah ketidakpastian ekonomi dan kondisi market yang volatile seperti sekarang ini, diversifiksi menjadi kunci keberhasilan investasi. Sebab itu, BCA akan terus mengembangkan produk-produk yang relevan dengan kebutuhan konsumen, termasuk produk segmen layanan investasi dan wealth management.

Selain produk, pengembangan juga dilakukan terhadap sistem dan juga sumber daya manusia (SDM) agar bisa melayanani nasabah yang ingin berinvestasi. Dengan begitu, SDM bisa lebih produktif dan nasabah yang berinvestasi bisa mendapatkan hasil optimal.

“Kita sudah lama dikenal sebagai payment banking. Tapi kita juga ingin mengembangkan dan melayani bisnis wealth management. Kita punya keunggulan, yakni basis nasabah yang prima. Kita mempunyai nasabah yang robas, dari berbagai segmen,” ujar Haryanto.

Di kesempatan sama, Lilyana S. Baling menambahkan, bisnis wealth management BCA mengalami pertumbuhan cukup signifikan. Aset under management (AUM) atau dana kelolaan mencapai Rp110 triliun per Juni 2022. Jumlah tersebut meningkat 54% secara tahunan. Aplikasi wealth management BCA, yaitu WELMA sudah didownload lebih dari 475 ribu pengguna, dengan nilai transaksi sudah tembus Rp50 triliun.

“Dengan event ini, kami ingin menjangkau nasabah-nasabah agar berinvestasi. Tadinya BCA dikenal sebagai transactional banking, melalui ini kami serius sekali masuk ke bisnis wealth management,” ujar Lilyana. (*) Ari Astriawan

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

49 mins ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

53 mins ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

2 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

3 hours ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

3 hours ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

3 hours ago