Jakarta–Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menegaskan, kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed tidak memengaruhi kondisi likuiditas perbankan. Apalagi rencana tersebut sudah diantisipasi oleh pasar.
Sebelumnya, suku bunga AS atau Fed Fund Rate (FFR) sudah dua kali mengalami kenaikan sepanjang tahun ini. Meski masing-masing sudah naik 0,25 basis poin (bps) tetapi rencana kenaikan FFR masih akan berlansung satu hingga dua kali lagi hingga akhir tahun ini.
“Tapi kalau dia naiknya 0,5 bps atau enggak naik itu pasti ada pengaruh. Karena naiknya sesuai ekspektasi pasar enggak berpengaruh,” ujarnya di Jakarta, Selasa malam, 20 Juni 2017.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa kebutuhan likuiditas bisa saja meningkat pada pertengahan tahun ini. Terlebih lagi pemerintah masih membutuhkan dana yang cukup besar untuk pembangunan infrastruktur. (Bersambung k halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More