BCA Kejar Pertumbuhan Kredit Minimal 10%

BCA Kejar Pertumbuhan Kredit Minimal 10%

Jakarta–Kendati Bank Indonesia (BI) sudah melonggarkan kebijakan makroprudensial dengan menurunkan rasio Loan to Value (LTV) untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), namun hal ini dirasa belum mampu mendorong pertumbuhan kredit perbankan secara keseluruhan.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku sampai akhir tahun ini, pertumbuhan kredit perseroan diprediksi hanya mampu tumbuh di kisaran 10-11%. Hal ini tidak terlepas dengan kondisi perekonomian nasional yang belum sepenuhnya pulih lantaran dampak dari gejolak perekonomian global.

“Kami sih berharap. Karena sudah beberapa tahun ini kredit lebih ketat ya. Pertumbuhan 10% saja sudah bagus,” ujar Wakil Presiden Direktur BCA Armand Hartono, di Jakarta, Rabu, 7 September 2016.

Namun demikian, kata dia, perseroan tetap menyambut baik langkah Bank Indonesia yang menurunkan rasio LTV. Di mana dengan begitu uang muka (down payment/DP) untuk KPR menjadi lebih ringan yakni menjadi 15% dari sebelumnya sebesar 20%. Kendati begitu, BCA akan tetap melihat profil risiko para nasabah dalam menyalurkan KPR-nya.

“Kita BCA dari dulu sebelum ada aturan DP kami hanya fokus pada aturan yang menurut kami tepat. Melihat profil risiko nasabahnya. Kalau memang nasabahnya 20% ya 20%. Dulu sebelum ada aturan pun kami paling bagus 15% itu hanya nasabah tertentu,” tegasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, dengan adanya relaksasi kebijakan yang ditempuh bank sentral, tentu hal ini akan mendorong permintaan kredit khususnya di segmen KPR. Oleh sebab itu, pelonggaran LTV ini diharapkan menjadi solusi bagi para nasabah yang ingin menyicil rumah dengan uang muka yang ringan.

“DP kan juga termasuk bagian dari solusi. Dan itu pengaruh kemampuan nasabah itu mencicil. Jadi kami harus case per case kasih solusi bagi nasabah tepat gak dengan DP segini, cicilan segini. Jadi untuk masa depan dia lebih enak,” ucap Armand. (*)

 

 

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News