Fokus untuk mengembangkan franchise perbankan transaksi telah memungkinkan BCA dalam meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) di tengah fase pemulihan ekonomi nasional. Investasi terus dilakukan untuk memperkuat bisnis inti BCA dan guna beradaptasi secara konsisten sejalan dengan perubahan perilaku dan preferensi nasabah.
Di sisi pendanaan, hingga kuartal I-2017, BCA mampu mempertahankan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada tingkat yang sehat. Pada akhir Maret 2017, DPK meningkat 13,8 persen mencapai Rp535,1 triliun. Sedangkan untuk dana murah atau CASA tumbuh 12,1 persen menjadi Rp405,4 triliun dan tetap merupakan porsi utama dari DPK BCA yaitu sebesar 75,8 persen.
Selain itu, lanjut Jahja, untuk dana tabungan juga mencatatkan pertumbuhan positif yakni sebesar 10 persen menjadi Rp268,3 triliun. Sementara dana giro meningkat 16,4 persen mencapai Rp137,1 triliun. Kemudian dana deposito tercatat sebesar Rp129,7 trilliin pada akhir Maret 2017, atau naik 19,4 persen. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta — Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, penggunaan QRIS di Jawa Tengah… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More