Perbankan

BCA Bukukan Laba Bersih Rp43,4 Triliun di Kuartal III 2025, Tumbuh 5,7 Persen

Poin Penting

  • BCA mencatat laba bersih konsolidasi Rp43,4 triliun hingga kuartal III-2025, naik 5,7 persen yoy, didorong pertumbuhan kredit 7,6 persen yoy menjadi Rp944 triliun.
  • Kredit korporasi tumbuh paling tinggi 10,4 persen yoy mencapai Rp436,9 triliun, diikuti UKM 7,7 persen dan kredit konsumer 3,3 persen yoy.
  • CASA tumbuh 9,1 persen yoy mencapai Rp999 triliun (83,8 persen DPK), sementara rasio LAR membaik ke 5,5 persen dan NPL terkendali di 2,1 persen.

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) hingga kuartal III 2025 berhasil membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp43,4 triliun. Angka ini tumbuh 5,7 persen persen secara tahunan (year on year/yoy).

Perolehan laba tersebut salah satunya ditopang oleh penyaluran kredit di sembilan bulan pertama 2025. Tercatat pertumbuhan kredit BCA mencapai 7,6 persen yoy menjadi sebesar Rp944 triliun.

Secara rinci, penyaluran kredit korporasi menjadi yang tertinggi dibanding segmen lain, tumbuh 10,4 pesen yoy mencapai Rp436,9 triliun per September 2025.

Sedangkan kredit komersial naik 5,7 persen yoy menjadi Rp142,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 7,7 persen yoy menjadi Rp129,3 triliun.

Baca juga: Hak Kekayaan Intelektual Kini Bisa Jadi Agunan Kredit, Begini Tanggapan BCA

Sementara, pertumbuhan kredit konsumer menyentuh 3,3 persen yoy menjadi Rp223,6 triliun, didorong kenaikan KPR sebesar 6,4 persen yoy menjadi Rp138,8 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) tumbuh 6,9 persen yoy mencapai Rp23,5 triliun. 

“Terjaganya penyaluran kredit BCA di berbagai segmen dan sektor hingga September 2025 mencerminkan komitmen kami mendukung pertumbuhan perekonomian nasional,” ujar Hendra Lembong, Presiden Direktur BCA dalam Paparan Kinerja Kuartal III 2025, Senin, 20 Oktober 2025.

Hendra menjelaskan, kualitas pinjaman BCA tetap terjaga. Ini terlihat dari rasio loan at risk (LAR) 5,5 persen pada kuartal III 2025, membaik dari 6,1 persen setahun sebelumnya. Adapun rasio non performing loan (NPL) terkendali di level 2,1 persen. Pencadangan NPL dan LAR tercatat memadai, masing-masing 166,6 persen dan 69,5 persen.

Baca juga: Jurus BCA Syariah Dukung Pengembangan UMKM di Tanah Air

Dari sisi penghimpunan dana, BCA mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 7 persen yoy ditopang CASA yang menjadi kontributor utama pendanaan dengan nilai sekitar 83,8 persen dari total DPK. Adapun CASA tumbuh 9,1 persen yoy mencapai Rp999 triliun. 

“Pertumbuhan CASA selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 78 persen dalam tiga tahun terakhir,” kata Hendra. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

14 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

15 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

15 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

16 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago