News Update

BCA Bidik Pertumbuhan Kredit 6% di 2021

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membidik pertumbuhan kredit hingga 6% di tahun 2021 seiring dengan pemulihan ekonomi nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim saat menghadiri paparan kinerja BCA full year 2020. Menurutnya, kredit tahun ini juga terus dibarengi oleh stimulus Pemerintah melalui Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pandemi covid-19.

“Target kita kredit tahun ini bisa tumbuh 4%  sampai 6%. Kita melihat beberapa hal yang dilakukan Pemerintah sudah sangat bagus,” kata Vera melalui video conference di Jakarta, Senin 8 Febuari 2021.

Sejalan dengan komitmen itu, tercatat untuk rata-rata kredit BCA masih tumbuh 4,7% secara tahunan (YoY), sedangkan total fasilitas kredit untuk bisnis meningkat 5% YoY. Akan tetapi, karena adanya pelemahan aktivitas bisnis, maka fasilitas tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal, sehingga per akhir Desember 2020 total kredit BCA turun 2,1% YoY menjadi Rp575,6 triliun. Dengan demikian, secara konsolidasi total kredit BCA pada 2020 tercatat sebesar Rp588,7 triliun, atau melemah 2,5% YoY.

Dari sisi pembiayaan tambah Vera, kredit korporasi masih mampu meningkat hingga 7,7% YoY menjadi Rp255,1 triliun, sejalan dengan semangat BCA membantu menggerakkan roda perekonomian nasional di tengah pandemi.

Sementara itu, kredit komersial dan UKM tercatat turun 7,9% YoY menjadi Rp186,8 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, KPR turun 3,7% YoY menjadi Rp90,2 triliun, KKB terkontraksi 22,6% YoY menjadi Rp36,9 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit turun 20,6% YoY menjadi Rp11,2 triliun. Secara total, kredit konsumer juga terkontraksi 10,8% YoY menjadi Rp141,2 triliun. Penurunan outstanding pada segmen konsumer tersebut disebabkan oleh tingkat pelunasan (repayment) yang lebih tinggi dibandingkan pemberian fasilitas kredit baru.

Sementara itu, untuk Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) BCA hingga akhir 2020 masih terjaga pada tingkat yang bisa ditoleransi sebesar 1,8%, dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 1,3%, didukung oleh relaksasi kebijakan restrukturisasi.

Ia mengungkapkan, normalisasi restrukturisasi kredit akan menjadi fokus BCA pada tahun 2021. Sebagai tambahan, rasio pengembalian terhadap aset (return on asset/ROA) tercatat sebesar 3,3%, dan rasio pengembalian terhadap ekuitas (return on equity/ROE) sebesar 16,5% pada tahun 2020. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

5 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

7 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

8 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

9 hours ago