Tangerang – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku memasang target cukup konservatif dalam segmen pendapatan non bunga alias fee based income.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengaku menargetkan pertumbuhan fee based income sekitar 10% hingga akhir tahun 2019.
“Pertumbuhannya tahun ini harusnya kita tetap 10% karena volumenya masih tinggi,” kata Jahja usai membuka pagelaran BCA Expoversary 2019 di ICE BSD Tangerang, Jumat 22 Febuari 2019.
Jahja menambahkan, hingga saat ini transaksi digital miliknya masih cukup tinggi. Menurutnya tingginya transaksi digital tersebut akibat dari berbagai kerjasama yang dijalin antara BCA dan pelaku bisnis sistem pembayaran salah satunya GO-PAY.
Namun bila dilihat secara besaran, menurutnya transaksi digital masih sangat kecil bila dibandingkan dengan transaksi konvensional.
“Volume besar makannya per hari volume biasanya 22 juta perhari, dulu 10 juta per hari. Gopay banyak volumenya tapi kecil kecil besarannya belum ada tuh sampai miliaran,” tukas Jahja.
Hingga saat ini saja Jahja menyebut presentasi transaksi digital miliknya telah mencapai 97% sedangkan yang konvensional hanya sekitar 3% oleh karena itu pihaknya terus meningkatkan layanan digital miliknya. (*)
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More